DWP Jadi Acara Musik yang Pertahankan Budaya Indonesia di Era Globalisasi

DWP Jadi Acara Musik yang Pertahankan Budaya Indonesia di Era Globalisasi

Pingkan Anggraini - detikHot
Sabtu, 07 Des 2019 12:50 WIB
Foto: ist.
Jakarta - Djakarta Warehouse Project (DWP) 2019 bukan sebatas acara musik kekinian yang mengundang penonton bersegmentasi millenial. Acara tahunan ini masih mempertahankan budaya Indonesia lewat cara mereka.

Sarah Deshita, selaku Brand Manager Ismaya Group menyebut akan ada beberapa tarian budaya Indonesia yang akan tampil sebagai pembuka acara tersebut.

"Kita nggak lupa di setiap acara kita, kita selalu ada tarian (adat), lagu Indonesia Raya. Itu kita nggak lupa. Supaya orang luar (turis) tau negara kita. Dengan cara itulah mereka bisa hadir, bisa tau nasionalisme kita seperti apa," ujar Sarah saat ditemui detikcom di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sarah dan tim memang masih akan mempertahankan konsep perkenalan budaya Indonesia. Beberapa tarian dan pelafalan Bhineka Tunggal Ika menjadi contoh kesuksesan DWP kenalkan budaya Tanah Air ini.

"Tahun lalu di Bali kita buka panggungnya pakai Tarian Kecak. Terus itu mulai di jam-jam magrib gitu. Langitnya gelap dan di panggung Garuda emang dibikin api-api merah gitu. Menarik banget," jelasnya.



"Tahun sebelumnya juga malah kayak kita suka terharu sendiri. Karena dipanggung sebesar itu, terus ada tarian kayak selamat datang terus panggung Garudanya ada lampu merah putih, dan ada speach Bhineka Tunggal Ika," lanjut Sarah.

Tentunya animo untuk melakukan hal yang sama pasti akan kembali diterapkan pada event DWP tahun ini.



"Kita kerjasama sama Dinas Pariwisata untuk tarian dan ada juga teman-teman dari kolektif yang biasa menari karena biasa dikirim ke UNESCO," jelas Sarah.

"Ada tarian-tarian yang ditawarkan 'mau ini nggak?' dan memang melihat panggung yang besar mereka advice 'kalau empat orang nih nanti bisa berdirinya disini di sini di sini'. Jadi ya itu yang menarik ya, karena budaya-budaya seperti itu bisa kita embed dalam festival ini. Ibarat memperkenalkan lebih budaya kita," tutupnya.


(pig/wes)

Hide Ads