.webp)
Peristiwa tersebut terjadi beberapa hari lalu di Knotfest yang digelar di Meksiko. Awalnya, pagar barikade roboh ketika Behemoth manggung, seperti yang diberitakan Rolling Stone.
Petugas keamanan juga menjadi korban dari peristiwa itu. Penyelenggara mencoba membangunkan lagi pagar yang roboh, tapi tidak maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena barikade yang roboh dan kegagalan memperbaikinya, Slipknot terpaksa membatalkan penampilan tadi malam," cuit Slipknot melalui Twitter.
"Keamanan, terlebih keamanan penggemar dan rekan band kami, adalah prioritas nomer satu. Kami minta maaf sebesar-besarnya dan berharap kalian memahaminya," lanjut mereka.
"Jika ada suatu hal terjadi pada satu dari kalian, kami takkan dapat memaafkan diri sendiri. Juga, bila kami sungguh bisa memperbaiki barikade itu, kami bakal naik panggung," tuntas Slipknot.
Sayangnya, pembatalan bukan yang diinginkan para penonton. Mereka kemudian bereaksi dengan melakukan vandalisme.
Beberapa orang lalu naik ke atas panggung dan mengacak-acak drum Will Hunt. Belum cukup, drum milik Evanescence itu dibakar.
Melihat kejadian itu, Slipknot yang berniat untuk menggelar konser di hari berikutnya akhirnya benar-benar tidak bisa naik panggung. Bukan cuma karena alasan keamanan, perangkat yang mendukung aksi mereka di panggung juga rusak.
Sedangkan Evanescence juga mengungkapkan kekecewaannya. Meski drumnya dibakar, mereka berjanji untuk kembali ke Meksiko.
"Kami patah hati gagal tampil untuk kalian malam ini, Kota Meksiko. Keamanan Anda, hidup Anda lebih penting dari konser apapun! Kami mencintai kalian dan kami akan segera kembali, itu janji kami," kata vokalis Amy Lee.
(dar/nu2)
