Berkali-kali, Veve Zulfikar ditegur gurunya karena sering meminta izin tidak masuk. Namun, hal itu tak menjadi penghalang semangat Veve Zulfikar untuk semakin melambungkan namanya sebagai penyanyi religi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saking marah-marahnya itu diulang berkali-kali. Jadi masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Saking marahnya dia 'panggil orang tuamu' gitu kata gurunya. Akhirnya saya datang, saya bilang Veve udah cerita semuanya sama saya," sambungnya seraya meniru guru Veve Zulfikar.
Zulfikar pun tak lantas marah atau kecewa terhadap putrinya. Ia mengerti betul bahwa hobi yang bisa sebagai dakwah dan menghasilkan uang tersebut merupakan berkah Tuhan yang tak patut dihalang.
Ia pun enggan mendaftarkan Veve Zilfikar ke homeschooling. Zulfikar lebih memilih sang anak menjalani karier dan perannya sebagai pelajar, seperti biasa.
![]() |
"Karena semuanya serba mendadak tidak ada rencana. Saya tidak pernah merencanakan anak saya untuk jadi ini jadi ini. Jadi harapan saya memang Veve ini tetap seperti anak pada umumnya. Jadi mengalir saja prosesnya," tutup Zulfikar.
Meski begitu, Veve Zulfikar tetap harus bisa menyeimbangkan pendidikannya dengan menyanyi. Kalaupun tidak bisa masuk sekolah, ia sering meminta catatan kepada temannya.
(hnh/wes)