Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Queen. Band rock asal Inggris tersebut tidak memberikan izin kepada para tim Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menggunakan lagunya.
Awalnya, Queen menyaksikan sebuah video yang menampilkan momen unjuk rasa. Pada video tersebut, terdengar 'We Will Rock You' sebagai latarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Brian kemudian mengatakan juga tidak akan memberikan izin untuk Trump jika ingin menggunakan lagu yang rilis pada 1977 itu.
"Kami mengambil saran tentang langkah-langkah apa yang dapat kami ambil untuk memastikan penggunaan ini tidak berlanjut," katanya.
"Terlepas dari pandangan kami tentang platform Trump, selalu bertentangan dengan kebijakan kami untuk memungkinkan musik Queen digunakan sebagai alat kampanye politik," lanjut Brian.
Trump bukan kali pertama mendapat penolakan dari musisi agar tidak menggunakan karya mereka sebagai alat kampanye. Dee Snider, R.E.M., Nickelback dan Aerosmith juga melakukan hal yang sama.
(dar/tia)