Jakarta -
Suka tak suka, musik melayu pernah menjadi salah satu genre musik paling populer di belantika musik Tanah Air pada era awal 2000-an. Synchronize Fest 2019 gelaran hari kedua di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat mencoba memotret hal itu.
Setidaknya ada empat band melayu yang tampil bersama Oomleo Berkaraoke di panggung tersebut pada Sabtu (5/10/2019). Mereka adalah Radja, Babang Andika eks Kangen Band, Setia Band dan Wali.
Keempat nama tersebut merupakan pentolan band melayu pada eranya.
 Foto: Synchronize Fest (asep/detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum keempat band itu menghibur para penonton, boyband Smash lebih dulu naik panggung membawakan lagu 'I Heart You (Cenat Cenut)' dan 'Inikah Cinta'.
Radja tampil paling pertama di antara deretan band melayu lainnya. Sambutan meriah langsung didapatkan.
Mereka membawakan sejumlah lagu, yakni 'Benci Bilang Cinta', 'Bulan', 'Tulus', 'Cinderella' dan 'Jujur'.
Saking meriahnya sambutan yang diperoleh Radja, vokalis Ian Kasella menyampaikan rasa syukur sekaligus harunya. "Wah saya terharu banget," katanya.
Babang Andika eks Kangen Band tampil berikutnya. Para penonton pun langsung bersorak girang menyaksikan Andika membawakan sejumlah tembang milik Kangen Band.
'Tentang Aku, Kau dan Dia', 'Terbang Bersamaku', 'Coba Kau Pikirkan' hingga 'Yolanda' menjadi lagu-lagu yang dibawakan.
 Charlie Van Houten di Synchronize Fest (asep/detikcom) |
Selanjutnya giliran Setia Band yang membuka penampilannya dengan 'Rasa Yang Tertinggal' dan 'Aku Terjatuh'.
Ia kemudian membawakan lagu milik mendiang Nike Ardilla 'Bintang Kehidupan'. "Saya doakan yang tepuk tangan paling kencang bisa bahagia," seru vokalis Chalie Van Houten.
Sedangkan Wali menjadi yang tampil terakhir sekaligus puncak dari sejumlah grup musik melayu yang manggung di sesi itu.
 Wali di Synchronize Fest (asep/detikcom) |
Mereka membawakan 'Bocah Ngapa Yak', 'Bang Toyip', 'Ada Gajah di Balik Batu' dan 'Cari Jodoh'.
Di sepanjang penampilan semua band melayu tersebut, para penonton bernyanyi dengan sepenuh hati. Tak sedikit dari mereka yang ikut berjoget hingga berteriak.
Beberapa dari kita boleh saja malu mengakui bahwa band melayu adalah guilty pleasure, namun di Synchronize Fest, tanpa malu penonton bernyanyi hingga serak.
Halaman Selanjutnya
Halaman