Jakarta -
Jargon '
Cendol Dawet' sedang menjadi tren di musik dangdut. Mulai dari anak muda hingga orang tua menyukai jargon tersebut.
Bahkan, jargon 'Cendol Dawet' juga beberapa kali sering dilontarkan oleh para artis dangdut. Mulai dari Soimah, Ayu Ting Ting hingga terdengar di setiap Didi Kempot manggung.
Lantas, bagaimana sih awal mula jargon itu muncul?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus Purwanto atau akrab disapa Abah Lala mengklaim sebagai orang yang pertama kali mencetuskan jargon 'Cendol Dawet'. Berawal dari keresahannya dengan jargon-jargon porno di industri dangdut, seniman asal Boyolali yang juga pentolan orkes MG 86 itu akhirnya menelurkan 'Cendol Dawet'.
"Tujuan dari kata-kata cendol dawet sendiri kita buat itu untuk menghilangkan jargon-jargon di kalangan irama dangdut yang dikiranya menurut saya kurang pas dan tidak sopan untuk ditirukan oleh anak-anak," kata Abah Lala kepada detikHOT, saat ditemui di Studio Trans 7, Kapten Tendean, Jakarta Selatan.
"Apalagi di sini saya punya niat untuk musik dangdut itu selalu dicintai oleh kalangan anak-anak, asyik. Ibu-ibu, oke. Tante-tante juga keren. Om-om juga ganteng, mas-mas juga enjoy. Jadi biar ini nanti semua kalangan masuk untuk bisa menikmati cendol dawet," sambungnya.
Tak mudah bagi Abah Lala mempopulerkan jargon tersebut. Sekitar 3 tahun yang lalu saat pertama kali muncul, 'Cendol Dawet' bahkan sempat diejek oleh banyak orang. Abah Lala pun menangis karena dihujat.
"Dulu awalnya gini, Perjuangan untuk Cendol Dawet itu sulit. Dulunya sering diejek. Masa lagu dangdut Cendol Dawet. Nggak ada hubungannya," ujar Abah Lala berkaca-kaca.
Namun kini nasib berkata lain. Jargon 'Cendol Dawet' jadi terkenal dan disukai banyak orang. Tujuannya Abah Lala pun terwujud untuk menghilangkan jargon-jargon kotor yang selama ini ada di industri musik dangdut.
"Ya saya suka aja. Itu jargon dipakai sama semua kalangan pedangdut, saya suka. Karena itu misi dari saya, lebih banyak yang menyiarkan itu kan lebih banyak lagi penggemar musik dangdut dari berbagai kalangan," ungkap Abah Lala.
"Tidak harus yang berbau ini itu ini itu, yang penting cendol dawet saja sudah meriahkan suasana, apalagi itu kata-kata yang tidak jorok atau mungkin kata katanya juga enak. Kata-kata sebagai pembangkit suasana dalam acara pentas biar suasananya lebih terasa hangat dan ayem," tukas pria 32 tahun itu.
Berikut lirik dari cendol dawet tersebut.
Cendol dawet, cendol, dawet seger
Cendol cendol dawet dawet
Cendol cendol dawet dawet
Cendol cendol dawet dawet
Cendol, dawet seger, piro
Rp 500-an, terus ora pakai ketan.
Ji, ro, lu, pat, limo, enam, pitu, wolu
Tak tik tak tik tak tung
Tak tik tak tik tak tung
Tak tik tak tik tak tung
Lolo, lolo, yes!
Halaman Selanjutnya
Halaman