"Pralaya bercerita tentang hari ini, tentang sesuatu yang sudah pernah terjadi ribuan tahun yang lalu. Bahwa manusia memerangi, menghakimi manusia lain," jelas Pohon Tua, penulis lirik utama Dialog Dini Hari di siaran persnya.
"Pada saat semuanya sirna nanti, kita mungkin menyadari bahwa kekuatan lain yang menghancurkan peperangan sesama manusia," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pohon Tua juga menjelaskan referensi penulisan lagu tersebut adalah dari kisah dewa, kerajaan di masa lalu hingga sejumlah artikel modern yang ditulis ulang oleh para sejarawan.
Selain mengabarkan hadirnya sebuah lagu baru, Dialog Dini Hari juga berbagi mengenaik jadwal perilisan album penuh ketiga mereka. Berjudul 'Parahidup', album itu bakal dirilis pada 17 Juli 2019.
"Dialog Dini Hari menawarkan sebuah ajakan untuk mendengarkan batas-batas bermusik yang kami jelajahi secara individu. Kami mendobrak sekat-sekat mental 'harus begini, harus begitu' ketika berkarya. Kami sudah tidak peduli lagi, biar saja lepas. Bila perlu hingga tak terkendali," terang Pohon Tua. (dar/nu2)