Hal tersebut dilakukan oleh Greenpeace bekerja sama dengan sekelompok musisi. Mereka merekam sebuah konser di atas dataran es.
Dari siaran persnya, para musisi tersebut memainkan 'Ocean Memories'. Di bawah suhu minus 12 derajat celcius, mereka menggunakan beberapa alat musik yang juga dibuat dari bongkahan es, seperti lonceng, terompet, perkusi dan cello.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa maksud, konser itu bertujuan untuk mengirimkan pesan tentang perlunya melindungi setidaknya 30 persen lait global pada 2030.
"Kamu harus memperlakukan es dengan hormat, kalau tidak dia akan rusak. Kita harus melakukan hal yang sama dengan alam," kata Terje Isungset, musisi utama dalam konser tersebut.
![]() |