Sementara kedua telinga dijejali earphone yang berisi lagu-lagu yang disebut punya irama magis. Lagu itu menjadi sihir menyenangkan ketika didengarkan beberapa waktu saja. Tapi bayangkan jika sebuah lagu diputar hingga 30 jam dengan suara kencang?
Tak cuma itu, lagu-lagu tersebut juga bisa diputar berbulan-bulan. Kalian sudah dipastikan bakal kehilangan kemampuan untuk berpikir jernih.
Prakter penyiksaan itu telah dilakukan oleh CIA sejak mulai menginterogasi para penjahat era 2000'an. Lagu apa saja yang biasa dipakai CIA untuk praktek itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Binyam Mohamed kabarnya jadi salah satu korban lagu ini. Ia begitu menderita mendengar lagu yang dinyanyikan oleh rapper Eminem ini selama 20 hari.
"Saya mendengar tanpa henti ini berulang-ulang," katanya.
Ia pun memberitahu pengacaranya, Clive Stafford Smith, pendiri Reprieve, sebuah organisasi berbasis di U.K. Mereka bertekad untuk mengakhiri praktik penyiksaan dengan musik.
2. 'Dirty' oleh Christina Aguilera
Mohammed al Qahtani, diduga sebagai salah satu orang yang terlibat serangan 9/11, dilaporkan menerima penyiksaan ini. Kegaduhan yang terdengar dari lagu Christina Aguilera membuatnya tersiksa.
Tak cuma lagu-lagu saja ternyata yang biasa dijadikan alat penyiksaan. Mereka juga biasanya melakukan interogasi dengan tarian dan kekerasan yang melecehkan.
3. 'Saturday Night Fever' oleh Bee Gees
Moazzam Begg, ditangkap oleh CIA di Pakistan pada tahun 2002, menulis salah satu memoar paling komprehensif yang menggambarkan penyiksaan yang dialaminya. Ia begitu menderita karena Bee Gees.
Padahal pada awalnya, ia berpikir interogasi dengan lagu adalah lelucon. Namun ternyata menjadi neraka baginya.
"Begitu mereka bahkan memainkan Saturday Night Fever - Bee Gees sepanjang malam, saya pikir, cukup untuk menghancurkan siapa pun yang saya kenal," tuturnya.
"Sungguh mengerikan, tidak ada cahaya sama sekali, sangat ketat, begitu panas, duduk di sana. Anda tidak dapat melihat atau melakukan apa pun, tidak ada yang bisa dilihat, tidak ada yang bisa diajak bicara, tidak ada yang bisa dilakukan selain membenturkan kepala ke dinding."
4. 'The Beautiful People' oleh Marilyn Manson
Begg, dipaksa untuk mendengarkan lagu ini. Orang-orang yang paling menderita adalah mereka yang datang dari daerah pedesaan Afghanistan dan Yaman, yang belum pernah mengenal musik Barat sebelumnya. Bagian terburuk dari seluruh cobaan untuk Begg adalah gangguan tidur.
"Kadang-kadang itu akan berhenti pada pukul 3 pagi atau lebih, tetapi kemampuan Anda untuk tidur sudah terganggu. Anda kehilangan kemampuan untuk melakukan tidur yang rutin," tuturnya.
Baca juga: 5 Tempat Konser Alternatif di Jakarta |
5. 'We Are the Champions' oleh Queen
Veteran Angkatan Laut AS Donald Vance mengalami penyiksaan ini setelah Angkatan Darat AS menggerebek perusahaan keamanan Irak. Ketika semua anggota dikumpulkan, dia diperlakukan sebagai tersangka, dibawa ke kamp penjara tidak resmi dan disiksa dengan musik.
Vance sendiri mengaku menyukai lagu tersebut. "Aku tidak ingat berapa kali aku mendengar suara Queen - We Are the Champions," katanya.
Namun ternyata pikiran rasionalnya mulai terganggu. Ia menganggap musik itu sudah menutupi pikirannya. Duh!
(nu2/ass)