Sekolah musik tumbuh menjamur dan menjadi salah satu ladang bisnis yang menguntungkan. Nyatanya, tak banyak murid yang menimba ilmu di sekolah musik paruh waktu yang kemudian benar-benar serius untuk menjadi musisi.
Bila ditilik dari musisi yang kini berkeliaran di industri, sangat sedikit pula dari mereka menimba ilmu di sekolah musik formal.
Dari hal tersebut, benarkah sekolah musik efektif untuk mencetak musisi?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, belajar musik dapat menyeimbangkan kerja otak, sehingga hal tersebut tetap bermanfaat apapun pekerjaan yang kelak dipilih oleh sang anak.
"(Dengan belajar musik) antara otak kiri dan otak kanan dibiaskan untuk imbang, diolah secara berbarengan. Jadi bisa digunakan sebagai alat pendidikan," tutur Addie MS di Soehanna Hall, SCBD, Jakarta Selatan.
Anggapan yang sama juga dituturkan oleh Ricky Virgana dari White Shoes and the Couples Company (WSTCC).
"Sebenarnya itu (belajar musik) salah satu pembentukan karakter, aku mengajarkan ke anak-anak untuk ke depannya, tidak harus jadi musisi, tapi bisa untuk disiplin. Main bass segala macem kan belajar disiplin juga," ungkap Ricky.
"Tidak semua sekolah musik mempunyai orientasi untuk membentuk seseorang menjadi expertise musik, tapi kalau sifatnya mengisi waktu luang ya nggak apa-apa," tambah Addie MS.
Baca juga: Kok Bisa Festival Jazz Isinya Penyanyi Pop? |
Selain itu, masuk ke sekolah musik formal pun tak selalu menjamin seseorang akan terjun ke industri sebagai musisi. Ricky Virgana menjelaskan, ada banyak pekerjaan yang bisa diambil oleh para sarjana musik selain tampil ke muka dan terjun ke industi sebagai musisi.
Hanya saja, ia menjelaskan mengambil jurusan musik itu berbeda dengan mengambil jurusan lain.
"Kita tidak bisa mengandalkan pemerintah untuk memberikan supply and demand pada lulusan sekolah musik, seperti mau jadi apa setelah lulus. Belajar musik itu sama mahalnya dengan kedokteran, tapi berbeda tidak seperti kedokteran," jelasnya.
"Kalau lulus dari kedokteran misalnya, jelas nantinya jadi dokter. Sedangkan untuk masuk ke sekolah musik, berpikirnya tidak bisa seperti itu," sambungnya.
Lebih jauh, Ricky menjelaskan. Di sekolah musik, sang murid diajarkan untuk belajar dan diarahkan untuk menjadi sesuatu sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
"Setiap anak itu kan spesial dan punya kapasitas yang berbeda-beda. Gue nggak bisa ngajarin satu orang dengan yang lain dengan kapasitas yang sama. Harus beda-beda dan harus tahu dia goals-nya mau kemana, baru bisa efektif," terangnya.