Dede 'Idol' Tak Sesukses Gisel hingga Kunto Aji

Dede 'Idol' Tak Sesukses Gisel hingga Kunto Aji

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Kamis, 20 Sep 2018 12:01 WIB
Dede Richo 'Idol'. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/ama/18
Jakarta - Dede Richo 'Idol' diringkus kepolisian karena mencuri dengan modus memecah kaca mobil. Sebelumnya, ia dikenal sebagai salah satu peserta ajang pencarian bakat Indonesia Idol 2008.

Saat itu, ia bersaing dengan Kunto Aji, Gisel, hingga Aris. Ada sejumlah lagu yang ia nyanyikan di babak spektakuler.

Mulai dari 'Pupus' milik Dewa, 'Hey Gadis' milik Samsons, 'I Miss You but I Hate You' milik Slank, hingga yang 'Begitu Indah' dari Padi yang menjadi lagu terakhir sebelum akhirnya ia dieliminasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, nasib Dede tak sebaik para kontestan Indonesian Idol lainnya. Selepas dari kompetisi tersebut, dirinya tak lantas menelurkan karya secara konsisten. Hal tersebut membuat namanya kian redup.



Berbeda dengan teman seperjuangannya di Indonesia Idol, Gisella Anastasia contohnya. Lulus dari ajang pencarian bakat, ia sempat menjadi sinden dalam acara komedi Opera Van Java.

Pada 2011, ia berduet dengan Last Child dalam lagu 'Seluruh Nafas Ini'. Ia juga merilis beberapa single di antaranya 'Pencuri Hati' (2012) dan 'Cara Melupakanmu' (2016).

Gisel. Gisel. Foto: Ismail/detikHOT


Gisel tak hanya sukses bermusik, ia juga merambah ke dunia akting. Film yang ia bintangi antara lain 'Cek Toko Sebelah' (2016) dan 'Susah Sinyal' (2017).

Nasib Dede juga berbeda dengan Kunto Aji yang telah berhasil lepas dari bayang-bayang Indonesia Idol. Kunto memilih bermusik di jalur independen dengan lagu-lagu bernuansa pop dan lirik yang lugas.

Album pertamanya, 'Generation Y' (2015) terbilang sukses di pasaran dengan sejumlah single, di antaranya 'Terlalu Lama Sendiri' hingga 'Mercusuar'.
Kunto Aji. Kunto Aji. Foto: Juni Records



Tahun ini, Kunto Aji juga merilis mini album 'Overthinker' dan album 'Mantra Mantra'. Baru beberapa saat, lagu-lagunya sudah terbilang dikenal banyak orang, mulai dari 'Konon Katanya' hingga 'Rehat'.

Menjadi peserta di ajang pencarian bakat memang tak menjamin mulusnya karier seseorang. Setelahnya, masih ada proses panjang yang harus dihadapi peserta.

Hanya yang terus konsisten menelurkan karyalah yang nantinya akan bertahan dari gerusan waktu. (srs/nu2)

Hide Ads