Dilarikan ke Rumah Sakit, Personel Pussy Riot Diduga Sengaja Diracun

Dilarikan ke Rumah Sakit, Personel Pussy Riot Diduga Sengaja Diracun

Dicky Ardian - detikHot
Kamis, 20 Sep 2018 08:42 WIB
Foto: AFP
Jakarta -

Salah satu personel band punk asal Rusia, Pussy Riot, beberapa waktu lalu dilarikan ke rumah sakit. Saat itu, Pyotr Verzilov disebut mengalami keracunan obat. Namun kabar terbaru menyebut, Pyotr Verzilov diduga sengaja diracun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pussy Riot dalam pernyataan resminya. Mereka menyebut dokter di Charité Universitätsmedizin Berlin, universitas medis terbesar di Jerman juga mengamini dugaan itu.

"Jika kamu bertanya kepada Pyotr tentang mengapa ada seseorang yang mau meracuninya, dia akan memberitahu tentang penahanan Igor Sechin, terlepas dari apakah ada sinyal di Kutub Utara atau tidak, tentang penampilan penari Marina Abramovic dan Ulay, dan fantasi post-modern-nya. Mungkin sedikit terdengar menakutkan, tetapi Pyotr tetap memiliki selera humornya yang aneh," kata Pussy Riot dalam pernyataannya yang dilansir dari NME.


"Ketika dia melihatku dan Nika Nikulshina kemarin, dia berkata, 'senang sekali melihatmu tanpa diborgol'. Penting untuk menyadari, hidup Peter dalam bahaya. Dia bisa mati kalau Nika tidak berada di dekatnya saat itu," ungkap Pussy Riot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Verzilov tiba-tiba saja dilarikan ke rumah sakit usai menghadiri persidangan Veronika Niklushina, personel Pussy Riot lainnya. Ia pingsan kemudian menyadari penglihatannya berkurang.

Keluarga dan Pussy Riot kompak menduga Verzilov diracun.



Kini, kondisi Verzilov sudah membaik. Namun ia masih menderita pusing yang hebat dan kebingungan.

Verzilov juga menjadi salah satu dari empat personel Pussy Riot yang menerobos lapangan saat pertandingan Final Piala Dunia. Mereka kemudian ditangkap dan ditahan.

Pussy Riot melakukan itu sebagai protes kepada kepolisian Rusia. Mereka dipenjara selama 15 hari dan tidak boleh menyaksikan pertandingan olahraga selama tiga tahun.

(dar/doc)

Hide Ads