Terinspirasi Musik Tradisional, Gilang Ramadhan Bikin Rhythm Sawah

Terinspirasi Musik Tradisional, Gilang Ramadhan Bikin Rhythm Sawah

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Jumat, 06 Jul 2018 18:00 WIB
Gilang Ramadhan di acara Kumpul ID. Foto: Nugraha Rodiana
Jakarta - Sebagai penggebuk drum, Gilang Ramadhan melakukan perjalanan ke sejumlah daerah, dimulai dari ujung paling Barat Indonesia hingga bagian paling Timur. Perjalanannya tersebut pun menghasilkan apa yang disebutnya Rhythm Sawah.

Lewat Rhythm Sawah ciptaannya, ia mengkawinkan yang tradisional dengan musik modern. Bebunyiannya merupakan penggabungan dari suara yang dihasilkan alat musik tetabuhan tradisional Indonesia, mulai dari gendang, rebana, hingga tifa, yang ia masukan ke dalam permainan drumnya.

Ide tersebut muncul karena keinginan Gilang untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dari kelihaiannya bermain drum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Simpelnya sih saya harus memberikan entertaiment yang lain daripada yang lain aja gitu," ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan detikHOT di sela-sela acara Kumpul ID yang berlangsung di Kuningan City, Jakarta Selatan, pekan lalu.

Menurutnya, bebunyian Rhythm Sawah menghasilkan sesuatu yang lain dan belum pernah dimainkan oleh musisi manapun.

Baginya, seorang seniman memang harus selalu memberikan inovasi yang berbeda bagi para penikmatnya. Ia mencontohkan, dalam seni rupa, pelukis Affandi telah menyajikan sesuatu yang berbeda dalam lukisannya.

Ia pun ingin berbuat demikian dalam hal yang ia kuasai, yaitu drum.

"Menurut saya, berkesenian itu harus kaya Affandi melukis. Saya musti kayak gitu dalam konteksnya di bidang saya ya. Saya harus tough di situ," katanya.



(srs/nu2)

Hide Ads