Afgan dan Kenangan 10 Tahun Perjalanan Karier

Afgan dan Kenangan 10 Tahun Perjalanan Karier

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Jumat, 02 Mar 2018 11:35 WIB
Afgan Foto: Dok. YouTube
Jakarta - Afgan kecil yang saat itu masih berusia 8 tahun gemar mendengarkan lagu-lagu klasik dari Beethoven dan musikus klasik sejenis. Menurut Ibunya, saat itu Afgan terlalu muda untuk musik seberat itu. Namun justru lagu-lagu itulah yang membuatnya jatuh hati pada dunia musik.

Meski menyukai musik klasik, adalah lagu pop berjudul 'Ben' dari Michael Jackson dan 'Andai Aku Bisa' dari Chrisye yang merubah hidupnya dan membuatnya tahu bahwa ia ingin menjadi penyanyi. Tak diduga, beberapa tahun setelahnya, Afgan justru dibuatkan lagu oleh Bebi Romeo, orang yang disebutnya sebagai salah satu yang paling berjasa dalam perjalanan kariernya, namun juga sekaligus pencipta dari lagu 'Andai Aku Bisa'.

"(Bebi Romeo) ya musical hero lah, salah satu hero gue dalam musik. Gue inget banget denger lagu Chrisye 'Andai Aku Bisa', itu yang bikin gue pengen jadi penyanyi dulu, jadi lagu-lagunya dia emang punya power tersendiri buat gue, sangat menginfluence gue," ujar Afgan saat ditemui di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (1/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bagi Afgan, keberhasilannya sekarang tidak lepas dari peranan Bebi Romeo. Lewat tangan dinginnya lah sejumlah lagu-lagu hits yang dinyanyikan Afgan tercipta. Salah satunya adalah 'Bukan Cinta Biasa'.

"Kayanya 'Bukan Cinta Biasa' deh, bisa dinikmati semua umur dan lagunya everlasting sih, gue bayangin itu bisa dinyanyiin sampe gue pun nanti udah nggak nyanyi lagi. Salah satu (lagu) terindah yang pernah gue denger, gue sih bersyukur banget dapet lagu itu ya," kata Afgan.

Perjalanan karier bernyanyi Afgan tidak pernah singkat. Hingga kini, ia sudah menginjak usia 10 tahun berada di industri musik. Dalam sebuah perbincangan dengan detikHOT, Afgan bercerita mengenai jalan yang dipilihnya sekaligus mengenang hal-hal yang tidak terlupakan dalam kariernya.

AfganAfgan Foto: Ari Saputra
Penyanyi kelahiran 27 Mei 1989 ini masih ingat jatuh bangun yang dia rasakan ketika mengawali kariernya. Mulai dari tidak dibayar saat manggung hingga panggung yang sepi penonton saat ia mulai bernyanyi.

"Memang harus aku lewatin karena kalo nggak, aku nggak akan tahu prosesnya. Karena buat gue yang paling penting adalah prosesnya, journey-nya," kenangnya.

Sepanjang kariernya, ada dua hal yang sangat ia syukuri. Ia menyebut, jika pada dua momen itu ia memilih pilihan yang lain, jalan hidupnya mungkin berbeda. Yang pertama adalah momen ketika ia lebih memilih untuk menonton konser band idolanya dibandingkan mengikuti audisi salah satu ajang pencarian bakat.

"Jadi gue sempet ikut kontes singing competition waktu gue SMA. Gue lulus dan emang masuk 100 besar, gue audisi sampe berjam-jamlah pokoknya antri. Tapi di hari itu, ketika gue harus nemuin jurinya, gue udah harus beli tiket konser Muse di Istora dan gue ngefans banget sama Muse. Akhirnya gue dihadapkan dengan dua pilihan nih, either gue ngantri atau tiketnya hangus," kisahnya.

Penyanyi pelantun lagu 'Sadis' ini pun akhirnya memilih untuk menonton konser Muse dengan keyakinan, jika memang keinginannya untuk menjadi penyanyi akan terwujudm ia pasti akan menemukan jalannya suatu hari nanti di lain kesempatan. Pada akhirnya, meski pun gagal dalam kompetisi tersebut, Afgan tidak pernah menyesali keputusannya tersebut.

"Karena (kalau menang di kompetisi itu) jalurnya beda sih pasti. Gue merasa ini jalur yang seharusnya gue jalani," katanya.


Selain itu, Afgan juga bersyukur karena ia mengikuti saran dari labelnya saat menggarap album pertama. Afgan remaja saat itu adalah pendengar musik jazz dan soul yang sangat ingin merilis album dengan genre tersebut. Dikisahkan olehnya, pihak labelnya saat itu tidak menyarankan demikian.

"Pada saat gue bikin album, gue nggak mau bikin album pop sebenernya, tapi pada saat itu, label gue insist buat bikin lagu pop," ceritanya.

Afgan pun akhirnya menurut, lalu keluarlah lagu 'Terima Kasih Cinta', 'Sadis', dan lain sebagainya. "Gue bersyukur sih gue nurut sama mereka karena itu memang nggak bisa dipungkiri kalo itu lagu-lagu yang diinget orang," tuturnya.

Tidak hanya karena lagu itu mampu melambungkan namanya, rasa syukur Afgan lebih kepada akhirnya, dengan menyanyikan lagu pop, ia dapat menemukan genre dan nuansa lagu yang cocok dengan jenis suaranya.

"Kayanya emang dari source-nya, dari suara gue ini, gue sadari bahwa gue cocok nyanyi lagi kaya gini (lagu pop bertemakan cinta) dan cinta kan emang bagian hidup dari semua orang," ungkapnya.

" I found my roots sih, gue enjoy banget nyanyi pop, tapi gue bisa masukin yang berbeda, kaya jazz, soul, itu bisa didenger dari lagu gue yang terakhir-terakhir terinspirasi dari situ," tambahnya.

Panggung Tak Terlupakan Afgan

Dari 10 tahun perjalanan karier Afgan, ada satu panggung yang ia sebut tidak akan pernah ia lupakan. Panggung itu terjadi di festival musik Prambanan Jazz yang berlangsung di Yogyakarta pada 2017 lalu.

"Ada kejadian dimana gue kesel banget, tapi gue juga terharu at the same time," ujar Afgan sembari mengenang.

AfganAfgan Foto: Dicky Ardian
Afgan bercerita, ia ingat, seharusnya malam itu ia tampil pukul 20.00 WIB. Saat ia dan timnya sudah bersiap pada jadwal yang sudah dijanjikan, sayangnya acara tersebut mundur. Dirinya mengatakan, ia baru bisa naik panggung pukul 22.00 WIB.

"Yang bikin gue kecewa adalah mereka tuh lebih mementingkan international artist daripada local artist. Jadi pas gue nyanyi, sound-nya dimatiin, lampunya dimatiin. Kecewa banget, padahal banyak penggemar gue dari Singapura, Malaysia, dari luar kota segala macem dateng buat nonton, ya gue kan ibaratnya nggak tega lah untuk gue tinggalin," urainya.

"Jadi pas momen gue dimatiin lampunya di situ, semuanya nyalain flash, ada kali berapa ribu orang nyalain flash, supaya gue tetep nyanyi, itu sih momen yang gue terharu tp gue kecewa juga at the same time," sambungnya.

Di momen tersebut, meski kecewa, Afgan akhirnya mengerti bahwa penggemarnya selalu mendukung dirinya. "Kayanya mereka akan selalu support. Jadi gue seneng banget punya fans yang sangat loyal," ucapnya.

Merayakan 10 tahun perjalanan kariernya, Afgan merilis sebuah album berjudul 'Dekade' yang menurutnya menjadi rangkuman dari perjalanan bernyanyinya. Album tersebut terdiri dari 7 lagu lama, 3 lagu yang direkam ulang, dan 4 lagu baru.

Selain merilis album, Afgan mengatakan, dirinya tengah berencana membuat konser di tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Saksikan video 20Detik untuk melihat Afgan bicara soal kolaborasi dengan sejumlah artis dalam album terbarunya di sini:

[Gambas:Video 20detik]



(srs/dar)

Hide Ads