Hal itu dirasakan Gita saat hendak bersekolah di Inggris pada usia 17 - 18 tahun. "Kadang masih banyak yang bilang, ngapain sekolah tinggi? Kata orang buat apa," ujar Gita.
Bahkan, kata Gita, masih ada orang-orang di sekelilingnya yang menganggap perempuan yang memiliki pendidikan tinggi akan sulit dapat jodoh. "Ada yang bilang, nggak usah sekolah tinggi-tinggi, nanti nggak dapat jodoh," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun meski pernah mendapat tanggapan kurang enak, Gita tetap ingin bersekolah setinggi-tingginya. Dia menganggap pendidikan sangat penting untuk menggapai cita-cita.
"Pendidikan paling penting , kalo di sini ditanya pekerjaan sebagai apa aku tetap sebagai student," katanya.
"Mudah-mudahan mimpi itu jadi kenyataan. Dibluar sana banyak pelajaran jadi aku bisa dapat dan meng-compare cara berpikir. Jadi alhamdulillah itu yang aku dapatkan," lanjut Gita.
Lalu apa makna Hari Kartini di mata Gita? Menurutnya, perempuan Indonesia harus mampu memaksimalkan karya. Apapun bidang yang digelutinya. Contohnya sebagai musisi, Gita saat ini sedang memiliki proyek mendaur ulang lagu nasional.
Dia menamakan proyek tersebut dengan Gita Puja Indonesia. Lewat proyek itu, Gita sedang mencoba menyanyikan kembali lagu-lagu nasional yang saat ini memang sudah jarang dinyanyikan.
"Indonesia tuh unik lagu nasionalnya. Ada soal guru, ada soal alam. Sementara di luar negeri cuma lagu bangsa aja. Sebenarnya lagu nasional itu penting loh," ujar Gita.
(tia/ken)