"Sedikit mungkin yang ngeh kalo 9 Maret itu adalah Hari Musik Nasional dan bingung bagaimana kita harus meresponnya. Juga tentang Lokananta, sebuah tempat yang harus di-preserve dengan baik sehingga bisa bertahan terus sampai anak cucu kita, " ungkap salah seorang personel Bangkutaman, Wahyu Acum melalui siaran pers yang diterima oleh detikHOT.
Bagi Bangkutaman, makna perusahaan rekaman yang terletak di Solo itu bagi musik Indonesia sangat penting. Lokananta tak hanya menjadi perusahaan rekaman pertama, namun juga memiliki arsip musik yang begitu berharga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Arsip rekaman dari beberapa penyanyi legendaris seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, dan Sam Saimun tersimpan di sana. Tak hanya lagu, di ruang arsip Lokananta pun masih tersimpan rekaman bersejarah seperti submaster pita pidato proklamasi, rekaman resmi 'Indonesia Raya', dan pidato-pidato Bung Karno lainnya.
Hal tersebutlah yang membuat Bangkutaman tergerak untuk mendukung kampanye akan pendokumentasian dan pengarsipan karya-karya musik anak negeri.
"Kami merasa, Bangkutaman dan Lokananta ada kesamaan, bahwa kami sudah lama ada dan kami tetap produktif loh. Hari Musik Nasional tanggal 9 Maret adalah momentum yang pas sekali untuk kami," ungkap personel lainnya, Irwin Ardy.
'Lukisan' adalah lagu yang diciptakan oleh Wahyu Acum dua tahun lalu di perjalanan dalam bus dari Padang menuju Pekanbaru. Saat itu, pesawat mereka seharusnya mendarat di Pekanbaru, akan tetapi karena adanya insiden kabut asap, kondisi tersebut pun mengharuskan mereka melanjutkan perjalanan lewat jalur darat.
Nantinya, semua penjualan dari streaming dan penguduhan lagu 'Lukisan' akan disumbangkan untuk Lokananta. (srs/mmu)