Untuk mengikuti arus tersebut, band asal Yogyakarta itu berusaha membuka kuping agar lebih kekinian. Indra Prasta sebagai vokalis mengatakan, cara itu dilakukan agar lebih bisa mengikuti pendengar muda zaman sekarang.
"Beberapa tahun terakhir mulai buka kuping. The Rain naik lagi karena mulai buka kuping, nggak tutup kuping," beber Indra kepada detikHOT ditemui di 'NgumBar Komunitas' di Kuningan City, Kuningan, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah muncul dengan mengubah sedikit gaya bermusik, The Rain yang dulu puitis mendapat banyak pertanyaan dari para penggemar-- The Rainkeepers.
"Saat keluar 'Terlatih Patah Hati' The Rain kok jadi gini, dulu kan mellow, bertutur. Tapi seiring berjalannya waktu pendengar ikut tumbuh dewasa. Dari lirik-lirik The Rain, mendewasakan diri dengan lirik-lirik yang sedih tapi nggak diratapi," pungkas Indra.
Dari situ Indra Prasta cs merasakan keluar zona nyaman ternyata lebih bisa membawa warna baru. Sekarang memilih untuk jadi band indie, Indra dan kawan-kawan sangat fokus mengurus semuanya sendiri untuk bisa menjadikan The Rain sebuah bisnis. (pus/mmu)











































