Di tahun 1987, mulailah mereka memusikalisasi puisi dalam proyek 'Hujan di Bulan Juni' yang digagas oleh dosen mereka, Sapardi Djoko Damono dan Menteri Pendidikan dan Kebuyaan kala itu, Fuad Hassan. Tujuan dari proyek tersebut adalah agar puisi dapat dikenal oleh seluas-luasnya masyarakat.
Berangkat dari proyek tersebut, mulailah mereka hingga sekarang membawakan lagu-lagu yang merupakan musikalisasi puisi. "Habis itu yaudah keterusan. Sebenernya sih kami kepinginnya membuat lagu sendiri," ujar Reda kepada detikHOT beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya pun sepakat bahwa puisi-puisi karya Sapardi memang menarik untuk dilagukan. "Puisinya Pak Sapardi itu sangat lyrist. Mas Gunawan (Muhammad) saja bilang bahwa puisinya itu sangat menyenangkan buat dibaca. Jadi ya puisinya tuh mancing ya, Ri?" tutur Reda.
"Jadi di samping beliau juga dosen kami, secara puisinya sendiri memang menarik untuk dilagukan. Kan nggak hanya kami saja yang bikin lagu. Teman-teman lain juga banyak (yang bikin lagu) dan rata-rata pas," tambah Ari.
Keduanya pun terbilang berhasil dalam membawakan karya Sastra dalam bentuk lagu. Seiring berjalannya waktu, mereka pun tak hanya melagukan puisi dari Sapardi Djoko Damono. Terbukti, bulan Maret nanti mereka akan merilis sebuah album yang lagunya berangkat dari musikalisasi puisi karya Gunawan Muhammad. (srs/doc)











































