Album ini sekaligus album pertama Slank formasi 14 tanpa ikut serta sang gitaris, Abdee Negara, dalam proses pembuatannya. Meski Abdee tidak terlibat dalam album ini, uniknya album ini justru didedikasikan untuk Abdee yang tengah dalam proses penyembuhan.
"Album ini album bersejarah karena di album ke-7 sampai 21 dia ikutan terus. Tapi di album 22 ini dia malah nggak ikutan, tapi energi dia tetap ada," ujar sang drummer, Bimbim pada acara peluncuran album yang diadakan di Markas Slank, Gang Potlot, Jakarta Selatan pada Selasa (7/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita punya panggilan baru untuk orang-orang yang suka mengadu domba, tapi kita menanggapinya jangan emosi, jadi menanggapinya cuma bilang 'palalopeyank'," ujar Kaka menambahkan.
Album ini terdengar lebih berat dan nge-rock dari album sebelumnya. "Ini album paling hardrock uang pernah Slank buat," ujar Bimbim.
Pada album ini, Kaka dominan bernyanyi. Bahkan, Kaka memecah suaranya menjadi tiga jenis suara.
Bebunyian keras yang ada dalam album ini ternyata bukan tanpa alasan. Album ini sengaja dibuat untuk membakar semangat Abdee agar ia tergerak untuk segera sembuh dan kembali bermusik bersama.
"Abdee kan kalau liat bebunyian kaya gini kan dia paling gemes. Pengen manasin Abdee biar semangat," kata Kaka. Tak sia-sia, Abdee pun merespon dengan baik album ini.
"Dia bilang 'kenapa ya nggak ikutan di album ini', dia bahkan langsung pengen manggung," ujar Kaka lagi.
(srs/tia)