'Nostalgia SMA: The 80s Are Back' Jadi Mesin Waktu Kembali ke Era 80-an

'Nostalgia SMA: The 80s Are Back' Jadi Mesin Waktu Kembali ke Era 80-an

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Sabtu, 21 Jan 2017 06:59 WIB
Foto: Dyah Paramita Saraswati
Jakarta - Sedikit terlambat dari jadwal yang dijanjikan, pukul setengah 9 pertunjukan dimulai. Dibuka dengan sebuah video dan lagu 'Anak Sekolah' yang merupakan lagu dari almarhum Chrisye, keempat personel HiVi! bernyanyi diiringi para penari latar membangkitkan kenangan penonton yang telah menunggu lama untuk bernostalgia.

Konser malam itu dibalut dengan penampilan semi teatriakal, sehingga penonton disuguhi sebuah garis cerita yang tersusun oleh penampilan para musisi. Acara malam itu dipandu oleh Kadir yang berperan sebagai kepala sekolah.

Selepas lagu 'Anak Sekolah', lagu 'Galih dan Ratna' pun dibawakan oleh Tohpati Orchestra Singer, dilanjutkan oleh lagu dari Guruh Soekarno Putra, 'Hotel Des Indes' yang dibawakan oleh Kunto Aji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Serasa' yang dibawakan oleh Ilham Aditama pun dibawakan setelahnya. Sang legenda, Fariz RM pun naik panggung bersama salah satu personel HiVi!, Ezra Mandira.

Diiringi penari latar berbaju kimono, lagu 'Sakura dalam Pelukan' pun dibawakan. Lagu ini sukses memancing riuh tepuk tangan penonton.

Datang dengan mobil Jeep tahun 80an, Deni Malik menyanyikan lagu 'Jalan-Jalan Sore', disusul oleh Andi '/rif' yang membawakan lagu 'Anak Jalanan' yang masuk dengan menunggangi motor gede. Ketika lagu 'Anak Jalanan' dibawakan, motor gede pun lewat di depan panggung dengan penari latar di atasnya.

Seakan tak kenal usia, Achmad Albar dan Ian Antono naik ke atas panggung membawakan lagu 'Panggung Sandiwara' dengan begitu prima dan penuh energi. Dilanjutkan dengan lagu milik Utha Likumahuwa, 'Esokkan Masih Ada' yang dibawakan oleh Rieke Roslan dan penampilan dari Louise Hutauruk.

Suasana romantis pun langsung terpancar begitu Daniel Sahuleka naik ke atas panggung. Membawakan dua lagu, 'You Make My World So Colourful' dan 'Don't Sleep Away', penyanyi legendaris tersebut sukses membuat penonton hanyut melalui suara merdunya.

Chaseiro pun naik panggung dengan lagu 'Pemuda' yang membangkitkan semangat. Penampilan Chaseiro pun dilanjutkan dengan lagu 'Ku Lama Menanti'.

Menyanyikan tiga laku, salah satunya 'Drakula', Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks pun tampil dengan begitu jenaka. Melalui lagu-lagu dangdut dan lirik yang lucu, penonton diajak berjoget bersama.

Bahkan, sekumpulan orang yang tengah reuini dengan baju berwarna seragam berdiri di depan tempat duduk mereka dan berjoget sambel berteriak dengan kompak mengikuti nada.

Lagu 'Surat Cinta' yang dibawakan NEida 'HiVi!' dan 'Nada Kasih' yang dibawakan Neida bersama dengan Ilham menutup cerita yang berkisah tentang kehidapan di SMA dan perjuangan tokoh Ilham untuk mendapatkan cinta Neida.

Lagu 'Damai' ciptaan Guruh Soekarno Putra pun menjadi lagu terakhir yang menutup konser malam itu. Dibawakan oleh Tohpati Orchestra Singer, penari latar dari Swara Maharddhika pun membawakan tarian yang terasa begitu megah di panggung.

Sebuah konser yang mengajak penonton berwisata dengan mesin waktu, menjelajah ke masa muda mereka atau masa muda orang tua mereka di tahun 80an silam. (srs/dar)

Hide Ads