.webp)
Jauh sebelum pengumuman bubarnya disebar, Banda Neira memang sudah lama vakum. Band yang diisi oleh Ananda Badudu mengisi vokal dan gitar serta Rara Sekar pada vokal dan xylophone sudah hampir setahun tidak lagi bersuara.
Tapi sebelum perpisahan tersebut, Banda Neira sudah menyempatkan untuk membuat pesta perpisahan. Meski kecil-kecilan, tapi cukup berkesan sampai ke penggemarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam ini, kita mau konsep pesta kecil-kecilannya sederhana dan intim. Kalau biasanya kita manggung, diundang, selalu ada panggung gede dan barikade segala. Berasa aman banget! Tapi buat malam ini kita nggak mau," ujar Rara mulai berinteraksi.
Saat itu, band asal Bandung tersebut baru punya satu mini album. Sebab 'Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti' baru rilis sebulan setelah mereka menggelar acara tersebut.
Hits seperti 'Matahari Pagi' dan 'Esok Pasti Jumpa' dilanjutkan dengan 'Sebagai Kawan', musikalisasi puisi Subagio Sastrowardoyo 'Rindu', 'Ke Antah Berantah', 'Di Beranda', hingga 'Pelukis Langit'.
Di kesempatan yang sama, Rara juga sudah pamit kepada penggemarnya. Ia berniat untuk melanjutkan studinya di Wellington, Selandia Baru.
"Ini panggung terakhir Banda Neira. Entah kapan bisa manggung, mungkin dua tahun lagi setelah Rara selesai kuliah di New Zealand," ucap Nanda yang tentunya membuat raut wajah penggemarnya berubah menggambarkan kekecewaannya.
detikHOT ingat betul, Nanda dan Rara menutup aksi mereka dengan single 'Di Beranda'. Sedih di wajah Rara tak bisa ditutupi kala menyanyikan lirik lagu tersebut sebagai penutup.
"Usahlah kau pertanyakan // Ke mana kakinya kan melangkah // Kita berdua tahu // Dia pasti pulang ke rumah..."
 Foto: Instagram Banda Neira |
"Setelah menempuh diskusi yang panjang nyaris setahun lamanya, akhirnya kami sampai pada sebuah kesepakatan. Kami bersepakar untuk tidak meneruskan Banda Neira," ungkap mereka dalam keterangan sebuah foto di Instagram.
Saksikan video 20detik di sini:
(dar/tia)
