'Satu Indonesiaku', Proyek Musik Pembawa Pesan Kebhinnekaan

'Satu Indonesiaku', Proyek Musik Pembawa Pesan Kebhinnekaan

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Selasa, 20 Des 2016 17:20 WIB
Foto: Dyah Paramita Saraswati
Jakarta - Berangkat dari keprihatinan dan kepedulian melihat kondisi Indonesia akhir-akhir ini, Ketua Umum Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Tantowi Yahya dan Ketua Umum Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) Gumilang Ramadhan menggagas sebuah proyek musik bernama 'Satu Indonesiaku'.

Proyek ini melibatkan 30 musisi yang terdiri dari 24 penyanyi dan grup musik. Tujuannya untuk menyerukan dan mengingatkan kembali tentang persatuan Indonesia.

"Saya rasa kita semua harus melakukan sesuatu sesuai dengan kebisaan masing-masing. Kami terpanggil untuk melakukan sesuatu karena kita ingin Indonesia tetap bhinneka. Ya kebiasaan kita adalah musik," ujar Tantowi Yahya saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tantowi pun melanjutkan bahwa penyanyi yang terlibat dalam proyek musik ini berasal dari berbagai macam suku, etnis, agama, genre, dan generasi.

Lagu 'Satu Indonesiaku' pun telah diciptakan dari hasil ramuan empat lagu terkenal tentang keindonesiaan, dan diarasemen oleh Erwin Gutawa. Keempat lagu tersebut adalah Rayuan Pulau Kelapa ciptaan Ismail Marzuki, Kolam Susu ciptaan Yok Koeswoyo, Zamrud Khatulistiwa ciptaan Guruh Soekarnoputra, dan Pemuda ciptaan Candra Darusman.

Menurut Tantowi, lagu-lagu yang dipilih miliki lirik yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan oleh proyek bermusik ini. "Lagu-lagu ini berisikan ajakan untuk menjaga keelokan, keindahan, dan keberagaman Indonesia," ujarnya.

Lantas mengapa tidak membuat lagu baru? Tantowi beralasan bahwa pihaknya ingin lagu ini langsung dikenal oleh masyarakat agar pesannya langsung terdengar.

"Lagu ini juga harus dinyanyikan artis ngetop, yang ketika suaranya didengar orang langsung tahu itu siapa," kata Tantowi lagi.

Lagu ini nantinya akan disiarkan di seluruh televisi yang berada di bawah naungan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), seluruh radio di bawah Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), layar-layar bioskop Cinema XXI, inflight entertaiment Garuda Indonesia, dan YouTube. (srs/dar)

Hide Ads