Setelah mengisi perut, Jikustik melanjutkan perjalanan intimnya bersama fans. Kali ini, mereka berpetualang ke kawasan Gunung Merapi.
Bus yang membawa rombongan Jikustik dan Jikustikan, sebutan fansnya, Warner Music Indonesia, Yonder Music Indonesia, dan detikHOT berhenti di kaki gunung yang pernah meletus pada 2010 silam. Brian, Dadi, Adhit, Carlo, dan Bayu pun memulai perjalanannya, Sabtu (20/8/2016) sore, dengan menggunakan mobil jeep.
Lima jeep berkonvoi melintasi jalur ekstrem dengan jalan yang rusak, bergelombang, dan sempit. Para personel Jikustik pun harus memegang erat kedua tangannya ke sisi besi mobil tersebut dan mengenakan masker karena debu.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seru. Mantap. Ini berasa kayak lagi terlibat Paris Dakar," ucap sang keyboardis, Adhit.
Setelah sekitar dua kilo berjalan, band yang terkenal dengan lagu 'Setia' ini berhenti di lokasi bekas peninggalan letusan gunung merapi. Di sana, mereka mendengarkan cerita bersejarah dan melihat langsung foto-foto serta barang sisa kejadian tersebut.
"Waktu kejadian terakhir ini yang 2010 kebetulan saya rumah di daerah Selatan Jogja, abunya sih sampai sana. Sedih pasti," tutur Brian.
![]() |
Jikustik kemudian tancap gas melanjutkan lagi ke wisata batu alien. Selain itu, mereka juga ke bungker di bawah tanah yang digunakan sebagai tempat perlindungan kala bencana alam.
Tak terasa waktu sudah matahari sudah tenggelam dan hawa dingin mulai terasa menusuk tulang. Niat Jikustik menuju rumah almarhum Mbah Marijan pun terpaksa tidak sempat mereka kunjungi.
"Wah seru banget bisa jalan-jalan sama Jikustik. Pertama kali juga ke Jogja. Jikustiknya baik, ramah, foto-foto terus tadi mau. Menyenangkan," kata Robiah, Jikustikan dari Pontianak.