Melodi Asyik Nial Djuliarso dan Penghargaan untuk Ireng Maulana

Melodi Asyik Nial Djuliarso dan Penghargaan untuk Ireng Maulana

Desi Puspasari - detikHot
Sabtu, 20 Agu 2016 21:52 WIB
Foto: Desi Puspasari
Probolinggo -

Malam Minggu ini Jazz Gunung Bromo 2016 semakin dipadati jamaah Al-Jazziah--sebutan penonton Jazz Gunung. Penampilan Nial Djuliarso Trio ft. Arief Setiadi dan Ring of Fire Project membawa semangat dan keceriaan.

Suhu pada pukul 18.24 di Amfiteater Jiwa Jawa Resort Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (20/8/2016) mencapai 20 derajat celcius. Semua penonton pun terlihat menggunakan pakaian hangat.

Kali ini, pada penampilan keempat, Nial Djuliarso Trio yang menggandeng Arief Setiadi membawakan instrumen musik yang diaransemen apik. Dentingan keyboard Nial Djuliarso berkolaborasi cantik dengan alunan melodi sexophone Arief.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lagu ciptaan Ismail Marzuki berjudul 'Rayuan Kelapa' membuat suasana semakin hangat. Dilanjutkan dengan 'Tanah Airku' dan banyak lagi lagu yang berasal dari luar maupun dalam negeri. Penampilan musisi yang akan melanjutkan studinya ke New York itu, menutup penampilannya dengan soundtrack kartun 'Crayon Sincan'.

Selanjutnya, di tengah penampilan Ring of Fire Project ft Bonita dan Richard Hutapea, Butet Kartaredjasa naik ke pentas. Butet membuka untuk memberikan penghargaan spesial untuk almarhum Ireng Maulana.

"Malam ini adalah malam yang spesial. Untuk pertama kalinya di Jazz Gunung memberikan penghargaan untuk musisi jazz almarhum Ireng Maulana. Saya kira ini pilihan tidak keliru. Om ireng putra musik indonesia," buka Butet di atas panggung Amfiteater Jiwa Jawa Resort Bromo, Sabtu (20/8/2016) malam.



Pemberian penghargaan diwakili oleh Tomi Maulana. Istimewanya lagi, perayaan jazz yang berada diketinggian 2000 mdpl itu dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Annas. Dalam kesempatan ini, Gus Ipul menyerahkan langsung patung yang menjadi simbol pada Tomi.

"Terimakasih untuk Jazz Gunung Bromo. Mendadak kemarin ditelepon dua hari lalu. Dua hari lalu udah terharu, bangga juga. Setelah meninggalnya bapak, sedang berpikir untuk membuat Memoriam of Ireng Maulana. Memang dia itu orangnya semangat," ucap Tomi mengenang sang ayah.

Ireng memang menjadi musisi jazz yang banyak menginspirasi. Karena semangatnya beliau membuat Jakarta Jazz Festival, kini banyak festival jazz yang diselenggarakan di Indonesia.
"Ada satu kutipan, dia orang tradisi, dia melihat tradisi apapun itu adalah semangat. Bapak adalah seorang yang semangat. Panggungnya sangat menarik," puji Tomi.

"Dulu bapak punya Jak Jazz nggak punya uang, kita pernah jual tanah. Bapak bilang 'Ini tanah yang akan kita jual untuk buat festival'. Saya lihat panggung ini bapak pasti juga kalau melihat nggak bisa diam," kenangnya lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Gus Ipul juga menyampaikan kekagumannya terhadap pagelaran jazz yang sudah digelar selama delapan tahun berturut-turut ini.

"Saya terus terang sudah beberapa kali diundang dan baru yang kedelapan ini bisa datang. Saya baru menyadari, Bromo memang sudah dikenal, satu karena ada Kasada dan satu lagi karena inin. Terimakasih Pak Butet, Pak Sigit dan Mas Djaduk, membuat Bromo semakin terkenal di dunia Internasional," ucap Gus Ipul.

Jazz Gunung 2016 makin semangat dengan penampilan Ring of Fire Project ft. Bonita & Richard Hutapea #theta360 - Spherical Image - RICOH THETA
(pus/ich)

Hide Ads