Pedagang Sebut ASIRI Ganti Semua CD Bajakan dengan VCD Superekonomis

Menolak Lupa Pembajakan Musik Indonesia

Pedagang Sebut ASIRI Ganti Semua CD Bajakan dengan VCD Superekonomis

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Senin, 28 Mar 2016 11:16 WIB
Ini wujud VCD Superekonommis / Foto: Asep Syaifullah/detikHOT
Jakarta - Soal VCD Superekomis yang sudah resmi dipasarkan sejak Februari lalu, detikHOT mencoba mencari tahu apakah produknya telah menyebar rata. Salah satu tempat utama yang dituju adalah Kawasan Glodok, Jakarta Barat.

Bersama seorang pedagang di lapak CD musik dan film bajakan berinisial O, detikHOT berkeliling ke puluhan lapak Dari mulai LTC Glodok sampai akhirnya berlabuh di Glodok Plaza yang menurut O adalah pusatnya.

Dari pantauan saat itu, memang VCD Superekonomis ini sudah menjadi komoditas utama tiap lapak yang menjual CD musik. Ketika ditanya pertama kali, VCD Superekonomis ada di daftar pertama barang yang ditawarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, dengan bangga kini para pedagang mengumbar kata-kata 'asli' serta bicara kualitas. Padahal, kalau dilihat lebih teliti, masih ada 1-2 lapak yang menjual CD musik Indonesia secara ilegal, terutama dangdut.

"Ini asli, bang. Original. Kita sudah nggak ada lagi bajakan kalau buat lokal. Kualitasnya juga bagus, videonya ada semua, asli semua," ujar seorang pedagang kepada detikHOT.

Para pedangang yang berada di pinggiran jalan Mangga Besar dekat situ juga melakukan hal yang sama. Walaupun mereka utamanya menjual CD bajakan film impor, ketika ditanya soal CD musik, langsung menawarkan VCD Superekonomis tersebut.

"Kalau musik ada yang baru, namanya VCD Ekonomis. Sudah asli itu, bukan bajakan lagi. Kalau mau nanti saya ambilkan," tuturnya saat dihampiri detikHOT.

O yang menemani detikHOT angkat bicara. O mengatakan bagaimana awalnya VCD Superekonomis itu masuk dan dari mana datang barangnya.

"Waktu itu, orang pemerintah (ASIRI) itu datang kesini. Mereka beli semua CD-CD bajakan, beli murah. Katanya untuk diolah lagi. Jadi, semuanya sudah diganti dengan VCD Superekonomis ini. Asli ini. Nggak berani lagi kita jual bajakan sekarang," jelas O.

"Sekarang kalau ketahuan (jual bajakan), keras sudah. Langsung main tangkap. Nggak berani lagi kita," sambungnya lagi.

"Di luar Jakarta yang saya tahu juga sudah begitu. Sudah disuplai semua. Kalau di sini (Glodok), ada tiap hari barang baru yang datang itu. Kalau di luar Jakarta nggak tahu juga. Paling harganya juga berbeda," tutupnya.

VCD Superekonomis merupakan produk hasil kerjasama antara ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman Indonesia) dan lima pabrik pembajak di Indonesia. Misinya, kolaborasi kontroversial tersebut bisa meredam dengan signifikan penjualan CD musik nasional bajakan.

(mif/doc)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads