Richard Marx yang Kini Tak Punya Target

Richard Marx yang Kini Tak Punya Target

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Senin, 21 Mar 2016 17:14 WIB
Richard Marx saat konser di Grand Ballroom Kuningan City / Foto: Iqbal Harahap
Jakarta -

Berkarier sejak dekade 80-an, Richard Marx sempurna sebagai solois. Puluhan hits tersebar di seluruh dunia, rangkaian penghargaan kelas dunia dan jutaan penjualan karya.

'Don't Mean Nothing', 'Now and Forever', 'Right Here Waiting' dan 'Angelia' adalah sedikit hits di antaranya. Ada juga penghargaan Grammy Awards 2004 di kategori 'Song of the Year' untuk lagu 'Dance With My Father'. Namanya juga tercatat dalam buku rekor sebagai solois yang pertama kali menempatkan lagunya di dereta lima besar tangga Billboard.

Sebanyak 11 album berhasil dilahirkan. Lebih dari 30 juta keping sudah terjual ke berbagai penjuru. Saat ini, sepanjang 36 tahun perjalanan musiknya, Marx tak lagi menyimpan target-target. Dirinya hanya lebih ingin menikmati hidupnya dan bersenang-senang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini aku hanya bersenang-senang. Saat muda dulu, aku bermimpi untuk mendapatkan album terlaris di dunia dan sudah pernah aku dapatkan. Sekarang aku hanya ingin terus menciptakan musik yang bagus dan menikmati hidup," ungkap Marx saat berbincang bersama detikHOT di belakang panggung sesaat sebelum memulai konser di Grand Ballrom Kuningan City, Jakarta, Jumat (18/3) kemarin.

"Aku senang berada di rumah, tapi juga senang berada di seluruh dunia dan bernyanyi. Aku sangat bersyukur memiliki keduanya," sambung penyanyi asal Amerika Serikat itu lagi.

Alasan itu juga yang akhirnya membuat pola pikir pelantun 'Endless Summer Nights' itu berubah soal pembuatan album.

"Aku tidak bisa menjamin apakah aku masih akan terus merilis album atau tidak. Karena sepertinya orang-orang tak lagi mendengarkan album, lebih ke single. Aku akan terus menulis lagu dan merilisnya, tapi untuk album, aku tak tahu," tutupnya seraya tersenyum.

Tak lama usai wawancara, Marx berhasil menghibur ratusan penonton secara sederhana, intim namun jenaka. Malam itu, sebanyak 17 lagu dibawakannya sendirian dengan piano maupun gitar akustik.

(mif/mmu)

Hide Ads