Bekraf pun sepertinya hati-hati dalam memberikan dukungannya untuk para musisi. Mereka tak mau asal mendukung tapi harus melihat kualitas musisi yang akhirnya mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah.
"Kita enggak bisa mendorong mereka yang medioker. Yang kemampuannya terbatas. Kita harus bisa mengkurasi dan mencari talent-talent yang bisa ditembakkan ke kelas dunia," ucap Kepala Bekraf Republik Indonesia, Triawan Munaf, saat ditemui di Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2016) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang dilakukan oleh Korea lewat Korean Creative Content Agency (KOCCCA). Bekraf kan baru setahun, kami mencari cara-cara itu, enggak sampai bikin orang sakit, tapi disiplin itu perlu. Tanpa proses seperti itu jangan harap kita jadi pemain dunia, di bidang apapun juga," jelasnya.
Salah satu musisi Indonesia, Agnez MO pun jadi panutan Bekraf dalam menjalankan tersebut. Lembaga pemerintah itu melihat sosok pelantun 'Coke Bottle' itu sebagai sosok yang gigih dalam mencapai cita-citanya.
"Agnez MO disiplinnya luar biasa, menjaga badannya. Masa bisa nyanyi doang, latihan vokal enggak pernah, tapi ingin jadi pemain dunia, ya enggak bisa," ungkapnya. (fk/fk)











































