Dalam jumpa pers di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2016), mantan gitaris sekaligus pendiri GIGI, Baron, yang kini resmi menyandang jabatan manajer, menjabarkan satu per satu. Dimulai dari aksi untuk melindungi seluruh karya GIGI.
"Setelah 22 tahun dan 25 album, GIGI sudah lebih dari sekedar band. GIGI sudah menjadi brand. Seluruh artefak GIGI, foto, video, lagu, harus diproteksi untuk dikelola lagi. GIGI sudah seperti komoditas yang sayang jika tidak dimaksimalkan," jelas Baron yang resmi menangani empat sahabatnya sejak Juli tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, nggak perlu lagi manggung puluhan kota dalam sebulan. Karena kami bisa maintain dari bisnis yang lain," lanjutnya.
Rencana kedua yang diungkap adalah keinginan Baron membuat yayasan. Meskipun belum ada namanya, yayasan tersebut sudah memiliki rencana kerja, yaitu mengumpulkan keluarga besar para personel GIGI.
"Yayasan ini isinya delapan orang. GIGI dan para personel terdahulu. Ada saya, Ronald, Opet dan Budhy Haryono. Lewat yayasan ini, mereka semua akan kembali dihargai. Karena kan pada dasarnya, mereka juga punya andil besar dalam tubuh GIGI," ujar gitaris yang akrab dengan busana bernuansa tokoh Che Guevara itu.
Terakhir, Baron menjanjikan band pelantun 'Tak Lagi Percaya' itu punya banyak kejutan di sisa 2016 dan masa mendatang.
"Pokoknya GIGI punya banyak kejutan ke depannya. Misalnya, mereka akan punya proyek masing-masing yang seru," tutup Baron seraya tersenyum.
(mif/ron)











































