Tapi, pembajakan disebut masih jadi musuh nomor satu untuk musik Indonesia. Musuh itu pun sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun lalu.
Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) sebagai salah satu lembaga resmi yang mengurusi musik Tanah Air pun melihat pembajakan sudah meradang. Bukan cuma soal fisik tapi lini digital pun sudah sangat hancur karena pembajakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi kita enemy number one itu pembajakan. Dari kita berdiri sejak 1978, semangat kita memang melawan pembajakan," ucap General Manager ASIRI, Ventha Lesmana kepada detikHOT belum lama ini.
"Pembajakan sekarang juga udah berubah. Bukan cuma fisikal aja tapi juga digital di mana banyak terdapat pelanggaran hak-hak produser dan semua yang punya hak di musik," sambungnya.
Segala macam cara memang terus dilakukan tanpa lelah oleh para orang-orang yang terlibat di industri musik Indonesia. Tapi, pembajakan layaknya seekor tikus yang lihai mencari celah untuk terus bertahan hidup.
detikHOT mencoba untuk menggali lebih dalam dengan arti pembajakan yang bukan cuma terjadi soal fisikal semata. Seperti apa? Simak terus artikel detikHOT.
(fk/tia)











































