Tapi, 'NIDJIdAnni14sary', pesta ulang tahun ke-14 grup musik Nidji lebih dari itu. Pesta yang digagas oleh detikHOT dan detikTV itu lebih dari sekadar kemeriahan nan hura-hura, taburan konfeti serta balon-balon.
'NIDJIdAnni14sary' buka cuma suguhan lagu-lagu Nidji yang dimainkan segambreng bintang tamu. Mulai dari Disc Jockey (DJ) Kronutz, Neurotic, Nidjiholic (penggemarnya), Nidji Electronic Version (NEV) hingga stand up comedy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun semua seakan sirna ketika para istri dengan anak-anak mereka, dan kekasih, serta orang tua turut hadir memberi kejutan. Dengan kekecewaan di masa lalu dan doa di masa kini dan mendatang, keluarga menyampaikan cinta terdalam lewat simbol lilin dan kue ulang tahun.
Bagi Nidjiholic, 'NIDJIdAnni14sary' adalah bukti bahwa mereka bukan 'karbitan'. Karena Nidji dengan lantang melantunkan lagu-lagu lamanya yang jarang, bahkan baru satu kali dibawakan sejak Nidji berdiri 2002 silam. Seperti 'Never Too Late', 'Semesta Hidupku', 'Manusia Sempurna', 'Saat yang Tepat', 'Kau yang Terindah' hingga 'Cinta Tak Pernah Sama'. Tanpa celah, penonton bernyanyi mengalahkan suara Nidji, menggetarkan Jumat malam di Ibukota yang selalu sibuk.
Sampai klimaksnya, seorang Nidjiholic penyandang cacat yang tidak memiliki kaki, heboh berjoget di atas kursi rodanya. Dengan bangga juga dia mengibarkan bendera 'Nidjiholic Tasikmalaya' yang digenggamnya sangat kuat.Β Sesekali tangannya mencoba menggapai Giring atau siapapun personel yang mendekat ke bibir panggung, tempatnya berada. Sempat dia tersungkur, tapi tak membuatnya berhenti berpesta.
![]() |
Nidji turut membawakan 'Pesawat Tempur' milik Iwan Fals, dilanjutkan babak encore 'Engkau' dan 'Biarlah'. Ternyata ratusan penonton yang sudah berpesta sejak 19.00 WIB tadi belum puas, terpaksa satu lagu dimainkan, berjudul 'Disco Lazy Time'.
Rama beraksi melakukan crowd surfing. Begitu juga dengan Giring yang tak mau kalah.
Dan, sekali lagi, sang penggemar berkursi roda itu kembali menjadi sorotan. Di tengah berisiknya distorsi, dentuman drum dan pekikan suara penonton, dia melompat ke atas panggung. Mengerahkan sisa tenaganya untuk menari di tengah taburan konfeti tanpa henti, begitu lepas. Seperti hendak mengatakan bahwa dalam kondisi apapun, siapa saja berhak mencintai band idolanya.
Bagi Nidji, tentulah malam ini di 'NIDJIdAnn14sary' sebuah pembuktian bahwa mereka tak hanya menghasilkan enam album. Tapi juga mengamini nama yang mereka pilih. Nidji telah menjadi pelangi yang indah, setidaknya untuk Nidjiholic.
Inilah pesta yang sesungguhnya. Pesta yang lebih dari sekedar kemeriahan membahana, tapi juga mampu membuat si tuan rumah tercekat. Tidak ada hal lain yang pantas dilakukan Nidji selain bersyukur dan mengucap setulus-tulusnya 'terima kasih'.
Selamat ulang tahun ke-14, Nidji. Terus berkarya dan tetap semangat menunjukkan pada dunia arti sahabat.
(mif/tia)