Musik dalam Pandangan Eva Celia

Jakarta -

Nama Eva Celia memang lebih ramai dibicarakan dalam ranah perfilman nasional ketimbang musik. Padahal, perempuan 23 tahun itu punya hasrat yang sama besar.

Aktif tampil di berbagai festival musik jazz di Indonesia, Eva Celia perlahan mengasah bakat bermusiknya. Tentu saja tak lepas dari peran sang ayah yang merupakan musisi kondang Indra Lesmana.

Sampai akhirnya, debut single Eva Celia resmi dirilis pada April 2015 lalu dengan judul 'Reason'. "Saya nggak bisa sebut genre single-nya apa. Soalnya sejak kecil banyak sekali referensi, mulai jazz, pop, country, dangdut juga saya dengerin. Semua tercampur dan menjadi sesuatu yang fresh," jelasnya saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2016).

Bicara soal musik, Eva ternyata punya pandangan sendiri terkait dualisme yang melekat di panggung nasional. Musisi komersial dan musisi idealis. Lantas, apa kata Eva soal itu? Apakah dirinya sudah menentukan akan berdiri di mana?

"Nggak bisa dilihat begitu saja, bagi musisi yang katanya komersial, mungkin memang itu idealis mereka. Masing-masing orang punya idealis yang beda-beda. Sebagai seniman kita punya jalan masing-masing dan saya hormati itu. Saya nggak pernah ada masalah dengan itu," ujar Eva.

"Makanya, saya juga nggak melihat itu sebagai saingan. Karena musik saya juga berbeda, saya tidak mau bertaruh seperti balapan. Kita berkembang dengan taste sendiri-sendiri, berkarya sendiri-sendiri. Kalau musik saya diterima, syukur, tapi kalau nggak diterima, berarti pesannya bukan untuk mereka. Ada orang akan paham dengan musik yang saya sampaikan," sambungnya bijaksana.

Untuk single 'Reason', Eva bekerja sama dengan musisi Indonesia lain, Tendra Leonard. Menurut situs resminya, bintang film 'Pendekar Tongkat Emas' itu juga menggandeng Brent Kolatalo (Kanye West, Lana Del Rey) dan Tony Dawsey (Jay Z, Whitney Houston) sebagai teknisi.

(mif/mmu)