Isu penutupan outlet Disc Tarra sepertinya menjadi klimaks dari semuanya. Kenyataan bahwa Disc Tarra menjadi outlet dengan jaringan terbesar di Indonesia pun menjadi alasan kenapa kabar itu begitu menyakitkan.
Bukan hanya bicara Disc Tarra, sederet toko CD lainnya pun begitu menyakitkan harus mendapatkan kenyataan mereka harus tutup. Dimulai dari Aquarius Mahakam hingga beberapa outlet Duta Suara yang akhirnya juga tutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bicara soal resolusi 2016 pun, penjualan secara direct sale lewat sebuah toko musik pun sudah bukan jadi prioritas utama. Para label Indonesia lebih memilih jalur singkat lewat merilis single atau mengacu ke penjualan online lewat iTunes atau sekarang lagi tren lewat beberapa online shop.
Pertanyaan nyiyir pun kembali ke permukaan. Apa jadinya industri musik tanpa toko CD dan kaset?
Zaman terus berubah, teknologi akan terus semakin canggih. Tapi apakah itu jadi alasan untuk menghilangkan sebuah akar dari distribusi rilisan fisik? Sepertinya sungguh ironis jika jawabannya adalah iya. (fk/mmu)











































