Axl Rose dan Slash Reunian untuk Guns N' Roses di Coachella 2016?

Jakarta - Setelah penikmat musik dunia menerima kabar tak sedap atas meninggalnya Lemmy 'Motorhead', hari ini angin segar berhembus lagi. Kabar gembira datang dari band rock kawakan, Guns N' Roses.

Tersebar kabar bahwa mereka akan melakukan reuni bersama personel pendirinya, yakni, Axl Rose dan Slash. Dilansir Billboard, Rabu (30/12/2015), reuni Guns N' Roses akan terlaksana di hajatan akbar Coachella 2016.

Sayangnya, belum ada pernyataan resmi, baik dari pihak Coachella maupun Guns N' Roses. Situs resmi Coachella juga tidak memberikan pernyataan apapun, begitu juga dengan Twitter dan situs resmi band pelantun hits 'Paradise City' tersebut.

Yang lebih mengejutkan, format tersebut kabarnya juga akan dibawa dalam perjalanan tur konser sepanjang 2016. Ada 25 titik di Amerika Serikat yang akan disambangi Axl Rose Cs mulai dari 6 April 2016. Bahkan dikatakan pihak penyelenggara harus menggelontorkan dana sebanyak US$ 3 juta atau sekitar Rp 41,4 miliar agar vokalis dan gitaris itu bisa bersatu.

Dua orang yang selama ini menjadi motor Guns N' Roses itu kabarnya telah berbaikan dari 'perang' panjang sejak 1993 silam. Saat itu, Staidon River Plate, Buenos Aires, Argentina menjadi saksi bisu perpecahan salah satu ikon rock dunia ini.

"Kami (Slash dan Axl) tidak memiliki masalah lagi," ungkap Slash dalam sebuah wawancara mengenai hubungannya dengan Axl Rose.

Jika benar terjadi, belum juga bisa dipastikan apakah reuni tersebut bersama format asli Guns N' Roses, yang dihuni oleh Duff McKagan, Izzy Sradlin serta Steven Adler atau dengan format yang sekarang.

Saat ini personel resmi Guns N' Roses yang tercatat adalah Axl Rose, Dizzy Reed (keyboard), Tommy Stinson (bass), Chris Pitman (keyboard), Richard Fortus (gitar) dan Frank Ferrer (drum). Bersama Slash, Guns N' Roses melahirkan lima album, mulai dari 'Appetite for Destruction (1987) sampai dengan 'The Spaghetti Incident? (1993)', pada 2008, Axl Rose menggandeng formasi baru dan sempat merilis satu album bertajuk 'Chinese Democracy'. (mif/doc)