Sempat dipandang sebelah mata karena single 'Jangan parkir (The Op Op Song)' yang dirilis 2013 lalu (karena terdengar seperti kumpulan lagu-lagu orang lain yang di-remix jadi satu), GAC sukses menepis asumsi itu. 10 lagu dalam album 'Stronger' murni buah pikiran tiga remaja tersebut. Musik R&B masa kini dengan unsur-unsur elektronik adalah bagan dasar 'Stronger'. Ditambah lagi efek vokal beragam yang menjadikan tiap bait lagunya terdengar begitu kaya. Tapi ingat, 'Stronger' bukanlah album berisi musik elektronik dance alias EDM yang ramai di klub-klub malam.
'Bahagia' yang membuka album bernuansa monochrome itu sudah tak perlu dibahas. Sudah lama 'Bahagia' membuat mereka yang mendengarkan merasakan semangat di tengah macetnya jalanan lewat radio-radio. Lagu 'Kamu' membiarkan Audrey bernyanyi sendirian membawa musik R&B bertempo sedang dan minim. Dua lagu berikutnya adalah 'Go!' dan 'Cinta'. Bunyi 'drum & bass' di tiap lagu tersebut seakan menghipnotis otak agar memerintahkan tubuh bergoyang. Memasuki lagu ke-5 adalah 'I Want You' yang juga belum berubah. GAC sepertinya sudah tahu betul warna yang bisa menjadi jagoannya.
Pada lagu 'Never Leave Ya', GAC sedikit memberikan pembaharuan dalam efek-efek yang mereka ciptakan. Mereka harus berterimakasih pada Harry Sommerdahl dan Alex James (dua komposer dari Swedia) yang sukses membuat 'Never Leave Ya' terdengar sangat catchy, bahkan bagi seorang rockstar sekalipun. Perpaduan lirik bahasa Inggris dan Indonesia yang mereka lakukan sejak awal, juga baru terasa pas di lagu ini.
Meskipun lebih dari setengah lagu-lagu di albumnya terdengar hampir serupa, menariknya tidak ada yang membosankan. Tarikan vokal tiga penghuni trio tersebut yang bervariasi membuat tiap lagunya seru didengar hingga usai. Nyanyian rap yang sering ditambahkan Gamaliel tidak hanya jadi pemanis, tapi justru yang membuat lagunya sempurna.
Giliran Gamaliel yang bernyanyi solo pada lagu 'Terbang'. Lirik padat dengan nyanyian rap, 'Terbang' terasa sedikit lebih 'gelap' tapi tetap 'mengayun' dinamis. Sepertinya Gamal membuat pernyataan bahwa inilah warna musik dia yang sebetulnya. Berikutnya ada lagu yang menjadi judul albumnya. Seperti bisa ditebak, harmoni anthemic dengan pesan motivasi.
Masih ada Cantika yang bernyanyi sendiri pada lagu 'Berhenti'. Dan ini adalah satu-satunya lagu yang hanya bermodalkan piano sepanjang hampir 4 menit. Satu-satunya lagu juga yang bernafaskan putus asa. Sebelum ditutup, GAC mempersembahkan tembang nasionalis masa kini berjudul 'Untuk Indonesia'. Tak akan seperti lagu pop bertemakan Indonesia lainnya, karena GAC mempersembahkannya tanpa sok jadi pejuang.
Jelas 10 lagu dari album 'Stronger' merupakan muatan terbaik tiga musisi muda tersebut. Karena dari awal sampai akhir, bohong kalau Anda tidak bergoyang mengikuti harmoni R&B masa kini GAC.
(mif/ron)