Dinilai Vulgar, 13 Anak Muda Iran Ditangkap Saat Bikin Video 'Happy' Pharrell Williams

Dinilai Vulgar, 13 Anak Muda Iran Ditangkap Saat Bikin Video 'Happy' Pharrell Williams

- detikHot
Kamis, 22 Mei 2014 12:45 WIB
Jakarta - Dinilai Vulgar, 13 Anak Muda Iran Ditangkap Saat Bikin Video 'Happy' Pharrell Williams

Bermaksud mengekspresikan kegembiraan dengan membuat ulang video 'Happy' milik Pharrell Williams, 13 anak muda asal Iran malah gigit jari. Mereka ditangkap pihak berwajib setempat karena membuat video yang dinilai vulgar.

Jika dilihat dari video yang diunggah pada bulan Maret lalu itu, muda-mudi itu bergantian berjoged dengan busana yang warna-warni. Mereka menebar senyum di berbagai sudut kota, mulai dari atap-atap gedung, jalan sampai di dalam rumah.

Dilansir BBC, Kamis (22/5/2014), negara yang ketat dengan aturannya itu menjelaskan bahwa ada divisi Polisi Moral di Departemen Kepolisian Teheran yang bertugas menegakkan standar berbusana di Teheran. Divisi tersebut yang kemudian menangkap ke-13 anak muda itu.

"Happy was an excuse to be happy. We enjoyed every second of making it. Hope it puts a smile on your face," demikian seperti tertulis di akhir video sebagai penutupnya.

Hukum di Iranmengharuskan perempuan menutup rambutnya dan tidak mengenakan pakaian ketat. Karena melanggar peraturan itu di depan umum, mereka pun diproses secara hukum.

Sang maestro Pharrell Williams yang mengetahui kejadian tersebut pun langsung mengungkapkan kesedihannya. Lewat halaman resmi Facebook miliknya, pemilik album 'G.I.R.L' itu menuliskan rasa kecewanya.

"Hal ini menyedihkan, bahwa anak-anak ini ditangkap karena berusaha menyebarkan kebahagian," tulis Pharrell.

Tapi, setelah berselang beberapa waktu, kini 13 anak muda itu sudah dibebaskan. The International Campaign for Human Rights in Iran (ICHRI) pun sudah mengkonfirmasi pembebasan mereka.

"Semua orang yang ada di dalam video tersebut sudah dibebaskan. Kecuali sutradaranya," ujar seorang sumber dekat yang tak mau disebutkan identitasnya.

Salah seorang yang berada dalam video juga menunjukkan kegembiraannya dengan menuliskan stasus di akun media sosial Twitter miliknya. "Hai, aku telah kembali. Terima kasih @pharrell dan semua orang yang peduli tentang kami. Kami cinta kalian semua," tulis akun @reihanet itu.

Saat ini, video 'Happy' dari Teheran itu sudah dilihat lebih dari 40,000 kali di internet. Dukungan pun semakin banyak bergulir setelah peristiwa tersebut, termasuk dari salah seorang vokalis band underground di Iran bernama Kiosk, Arash Sobhani.

"Mereka melarang musik kami, mereka menghancurkan gitar kami, tapi apa kami berhenti? Tidak!" tegasnya kepada BBC!

(hap/ich)

Hide Ads