Tata panggung yang tidak bisa dibilang unik, tapi sangat mewah dan classy. Tepat di tengahnya, puluhan pemain orkestra pimpinan Erwin Gutawa meramu alunan musik hingga menjadi sangat istimewa.
'Penghuni Malam' dibawakan Once dengan sukses. Langsung disambung dengan 'Bisikku' yang dibawakan dengan gaya mengayun nan lembut oleh Marcell Siahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tepat setelahnya, Eva Celia dan Bunga Citra Lestari menaiki panggung bergantian. 'Serasa' yang berwarna jazz dinyanyikan Eva, sedangkan penyanyi yang akrab disapa BCL, menyanyikan tembang hits lawas, 'Baju Penganti'. Korr penonton masih malu-malu.
Tiba-tiba musik Erwin Gutawa Orchestra terdengar gelap, dentuman drum menggebu-gebu, serta nada minor belasan biolanya semakin tinggi. Oh ternyata, sebuah cuplikan film pertama Erros Djarot di tahun 1988, 'Tjoet Nja Dhien' sedang diputar pada dinding besar yang sudah diset sedemikian rupa.
Kurang lebih 5 menit, musik orkestra tanpa lirik mengiringi ketengangan penonton. Sampai akhirnya disambung oleh grup bermesin rock n roll The S.I.G.I.T yang muncul dari balik tudung panggung sebelah kiri dan menghentak konser lewat hits Kantata Takwa, 'Moral'. Perpaduan musik rock n roll dan orkestra itu memuncak kala lagu 'Kembalikan Masa Depanku' dimainkan sebagai lagu kedua Rekti Cs itu. Penonton pun riuh bertepuk tangan.
Setelah dirasa cukup memanaskan ingatan penonton puluhan tahun ke belakang, konser itu sekan membagi diri ke dalam dua babak. Politik dan cinta.
Babak politik bisa dibilang diwakilkan oleh teater musikal yang dipimpin oleh Kikan Namara dan Dandy Mike. Beserta puluhan penari, Kikan menggambarkan zaman dimana Erros memimpin sebuah media bernama Tabloid Detik, lengkap dengan demonstrasi, serta pembredelan media 'jablak' tersebut oleh penguasa Orde Baru.
'Aku Wartawan Muda Indonesia', 'Berputar', 'Pemilu Bla Bla Bla' dan 'Jangan Menangis Indonesia' membuat penonton tersentil di tahun yang disebut-sebut orang tahun politik ini. Setelahnya, nama besar Iwan Fals naik panggung membawakan dua lagu, 'Yang Kita Inginkan Perubahan' dan 'Tuhan Maafkan Dosa Kami'.
"Jangan sampai karena 5 menit salah memilih, kita sial selama 5 tahun," teriak Iwan Fals di sela-sela lagunya.
Babak berikutnya, cinta, telak membuat barisan penonton bersenandung. Bagaimana tidak seluruh hits dari album paling kekal sepanjang masa, 'Badai Pasti Berlalu' sempurna dibawakan. 'Serasa', 'Matahari', 'Rindu', 'Merepih Alam', dan 'Pelangi' dan 'Merpati Putih'.
Merinding? Jangan ditanya. Terlebih sebuah video dari Dewi Djarot, istri Erros Djarot, diputar. Dewi bercerita tentang kisah di balik hits fenomenal lainnya, 'Selamat Jalan Kekasih'.
"Senang bisa mendampingimu sampai hari ini. I love you," tutur Dewi Djarot dan grup band Alexa, melanjutkannya dengan tembang penuh cinta itu.
Saat ini, saat di mana penonton tidak bisa lagi bermalu-malu. Seluruhnya dipaksa bernyanyi dengan iringan gitar akustik tanpa orkestra, sangat menyentuh.
Masih ada satu musisi lagi yang belum tampil, dan iya benar, dia adalah Berlian Hutauruk. Perempuan bersuara gospel itu masih galak di atas panggung dengan kebayanya yang anggun.
Menjadikan Berliana Hutauruk sebagai penutup memanglah pilihan yang cerdas. Hanya perlu dua lagu, 'Ketika Cinta Kehilangan Kata' dan 'Badai Pasti Berlalu', teman duet mendiang Chrisye itu pun mendapat standing ovation dari seantero JCC. Tidak kurang satu nada pun meski tahun ini dirinya menginjak tahun ke-56.
Kurang lebih 25 lagu dibawakan oleh Once Meikel, Glenn Fredly, Marcell Siahaan, Iwan Fals, Kikan Namara, Alexa, The S.I.G.I.T, BCL, Eva Celia, serta musisi pendukung lainnya. Sebelum benar-benar mengakhiri malam indahnya, sang budayawan sekaligus tuan rumah, Erros Djarot naik ke atas panggung bersama seluruh pengisi acara.
"Terima kasih kawan-kawan saya, dari pengangguran sampai menteri, dari tukang nyolong sampai yang dermawan. Percayalah, kalau lagu-lagu ini jd baik, karena ada Erwin Gutawa, konser ini bisa sangat emosional karena ditulis oleh Mira Lesmana dan konsep yang megah ini karena karya seorang Jay Subiakto," ujar Erros Djarot menutup konsernya sendiri.
(hap/nu2)











































