Dilansir oleh situs resmi Grammy Awards, Grammy.com, Selasa (4/2/2014), di sebuah wawancara Pharrell -sapaan akrabnya-- hanya menjelaskan teori sederhana tentang karya suksesnya.
"Sukses adalah ketika orang-orang membeli, menjual, mendengar, memilih dan membagi lagu anda. Menurut saya itulah lagu yang sukses," tegas produser sekaligus rapper berkulit hitam tersebut.
"Dan musik itu sendiri harus bisa membawa kedamaian, setidaknya bagi saya sendiri. Jika anda punya penggemar, maka jadikan penggemar itu sosok paling penting sepanjang anda berkarier," sambung Pharrel Williams.
Sepertinya, pemahaman di atas benar-benar dilaksanakan oleh Pharrell di sepanjang karier bermusiknya. Lihat saja, sejak aktif tahun 1992, Pharrell bersama rekannya, Chad Hugo menggebrak dengan duo bernama The Neptunes yang berhasil melejit walaupun hanya dengan satu album bertajuk 'The Neptunes Present... Clones'.
Dari duo hip hop, Pharrell menambahkan satu lagi anggotanya, yaitu Shay Haley dan mengubah nama mereka menjadi N.E.R.D. Trio ini pun berubah total menjadi grup alternative rock yang cukup mumpuni. Lima album dihasilkan N.E.R.D dengan setidaknya satu single hits di tiap albumnya, seperti 'Lapdance', 'Rock Star', 'Provider' dan 'Maybe'.
Mencoba melahirkan album solonya di tahun 2005, bertajuk 'In My Mind', Pharrell berjalan sendiri menyusuri anak tangga lagu dunia, Meskipun tidak semuanya mendapatkan respons positif, setidaknya musikalitas Pharrell benar-benar teruji dan bukan isapan jempol belaka ketika single solo perdananya, 'Can't I Have It Like That' yang dinyanyikan bersama Gwen Stefani bertengger di posisi tiga tangga lagu Eropa.
Di luar semua 'ego' pribadinya tampil di depan layar, aktivitas belakang layar seorang Pharrell Williams tentu sudah tidak terbantahkan lagi. Silakan sebut nama-nama penyanyi atau grup terbaik di dunia, maka ada nama Pharrell Williams di belakangnya, di antaranya Jay Z, Beyonce Knowles, Shakira, Jeniffer Lopez, Britney Spears, Justin Timberlake, Madonna, The Hives, The Strokes, Maroon 5 dan terkahir Daft Punk.
Tidak hanya musisi, film yang juga berhubungan dengan musik tak lepas dari tangan dinginnya. 'Happy' menjadi salah satu singlenya yang dipersembahkan menjadi soundtrack film animasi 'Despicable Me 2' akhir tahun lalu. Pada Grammy Awards 2014 kemarin, Pharrel pribadi kembali mendapatkan piala untuk nominasi 'Producer Of the Year, Non-Classical'.
"Keputusan selalu ada pada orang-orang. Jika memang karya itu berarti, maka itu dengan sendirinya membara," pungkasnya
(hap/mmu)











































