'Berandalan Ibukota', Kolaborasi Penuh Karakter Superglad

Music Buzz!

'Berandalan Ibukota', Kolaborasi Penuh Karakter Superglad

- detikHot
Selasa, 24 Des 2013 14:38 WIB
Jakarta - 10 tahun tak pernah mudah dilalui siapa saja, manusia, perusahaan, termasuk dalam bermusik di sebuah grup band. Tapi Superglad berhasil melaluinya dengan peluh jatuh-bangun di tiap tahunnya sampai lahirlah 'Berandalan Ibukota'.

Album keenam ini berisi 10 lagu dengan 10 kolaborasi dasyat penuh karakter pada setiap lagu punk rock ala Superglad. Bukan kekurangan ide, tapi Buluks (vokal), Giox (bass), Dadi (gitar) dan Akbar (drum) ingin memberikan sentuhan spesial di usia Superglad saat ini.

Bicara tema, Superglad mengaku merangkum seluruh tema yang pernah dipakai di lima album sebelumnya menjadi satu. Cinta, politik, sosial dan aspek kehidupan sehari-hari lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak usah berlama-lama, langsung saja dengar pidato pembuka sekaligus single hits 'Berandalan Ibukota' yang diisi oleh Farri 'The SIGIT'. Ketukan punk bertempo kencang mengawal lirik-lirik persembahan Superglad pada kelompok tempatnya berbagi ide sejak 1994 silam. Tapi, pada bagian Farri 'The SIGIT', seketika saja nuansa rock n roll Australia santer terdengan lewat petikan gitarnya.

Sama halnya dengan 'Satu Jiwa & Nyawa' yang dipercayakan kepada RAS Muhamad. Bak sihir, Duta Reggae Indonesia itu pun mampu mengubah ketukan rock Superglad menjadi reggae tanpa merusaknya. "Laksana Bob Marley jamming dengan The Clash/Ini mix & match punk reggae Superglas," tulis RAS Muhamad.

Berikutnya 'Anugrah & Balada' yang didaulat oleh Buluks sebagai representasi masa sendu sepeninggal istrinya di tahun 2010 silam. Liriknya cukup menyayat hati ditambah terpilihnya Rindra, bassis Musikimia.

Jujur saja, hanya dengan beberapa menit, Rindra langsung menarik kenangan lama musik Padi, band yang membesarkan namanya dulu. Vokal serak Buluks lah yang kemudian menyadarkan, bahwa ini adalah Superglad. Gokil!

Nomor rock jadul 90-an lahir dari balada berjudul 'Memori' yang dinyanyikan Superglad bersama solois jazz, Bonita. Hasilnya, sangat memorial, mulai Hengky Supit sampai harmoni blues John Mayer terdengar dari gitaris Andre Harihandoyo yang turut berkolaborasi.

Sepertinya Superglad bisa mempertimbangkan 'Memori' sebagai single berikutnya. Mengingat melodi abadi seperti itu masih terus bercokol di hati penikmat musik Tanah Air.

Ada juga 'Hanya Maut Yang Bisa', yaitu lagu punk paling punk tentang persatuan band mereka yang sering digaungkan Superglad di awal kemunculannya di awal 2000an. Tapi kali ini, suara akordeon menjadi pembeda harmonisasinya. Terdengar lebih manis mengawal lirik yang sudah sangar.

Nah, lagu bertemakan sosial-politik, 'Senjata' juga patut dipertimbangkan untuk lebih dieksplorasi, dengan video klip mungkin. Pasalnya, paduan Superglad, Eben 'Burgerkill' dan Roy Jeconiah adalah kolaborasi yang apik sekaligus cadas. Bagaimana tidak, karakter vokal Roy yang lekat dengan Boomerang bersatu bersama distorsi hard rock Eben, apa lagi yang anda harapkan selain, berteriak!

Setelah enam lagu, barulah Superglad tampil sendiri hingga akhir. Menyajikan 'Tempuh Bahagia' dengan lirik penyemangat dan perjuangan khas anak punk, serta 'Semalam Saja' yang dinyanyikan lebih pelan bersama Frima Fitriani, istri sang vokalis, sebagai pengisi suara latar.

Pada lagu kesembilan, 'Hanya Berkhayal', terdengar aransemen musik Van Hellen di salah satu hitsnya, 'Can't Stop Loving You'. Superglad kembali bereksplorasi dengan nada-nada yang dirasa langka di karya mereka sebelumnya. Tidak buruk.

Dan lagu yang mendapatkan julukan lagu jenaka di album kali ini adalah, 'You Broke My Heart So I Broke Your Face'. Perlu diketahui, itu adalah suatu kewajiban bagi Superglad untuk selalu memasukkan lagu-lagu dengan kategori jenaka. Itu mengapa, sosok yang jenaka pula yang dipilih, Kojek 'Rap Betawi' dan NoFire 'Indo BeatBox'.

Hanya dengan lirik "You/You broke my heart/Oh baby so I broke your face," kolaborasi itu tampil selama hampir tiga menit. Susah untuk dijelaskan, tapi asik untuk bergoyang.

Seperti itulah perjalanan Superglad sampai tahun 2013. 10 kolaborasi untuk 10 lagu pada 10 tahun kariernya di belantika musik Indonesia. Walk together rock together!


(hap/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads