Jakarta -
Lahir pada 2 Maret 1942, Lewis Allan Reed atau dikenal dengan nama panggung Lou Reed tidak hanya aktif berkiprah sebagai pemain gitar dan penyanyi, tapi dia adalah musisi rock yang sebenarnya. Puluhan karya baik bersama-sama sebagai band maupun solo dilahirkannya.
Pada Minggu (27/10) kemarin, di usia 71 tahun, Lou Reed mengembuskan napas terakhirnya di Southampton, New York, Amerika Serikat. Berikut lima jejak karya Lou Reed yang dirangkum detikHOT.
Bersama dengan John Cale, Sterling Morrison dan Maureen Tucker, Lou membentuk The Velvet Underground di tahun 1964. Dengan musik percampuran psychedelic rock dan avant-garde yang diusungnya, The Velvet Underground menarik perhatian seniman Andy Warhol yang akhirnya berperan aktif sebagai manajer yang membesarkan grup ini.
Peran Lou sebagai vokalis sekaligus gitar memang yang memotori lahirnya lima album selama periode 1967-1973. Lou Reed hengkang dari band pada tahun 1970 dan kemudian bersolo karier di tahun 1972.
Setelah memutuskan bersolo karier, pada Desember 1972 lahirlah album perdananya bertajuk 'Transformer' yang fenomenal hingga hari ini, terutama dengan hits single 'Walk On Wild Side'. Berturut-turut setelahnya, setahun sekali Lou Reed melahirkan album yang mengundang perhatian publik musik dunia, ada 'Berlin (1973)', 'Sally Can't Dance (1974)' dan seterusnya hingga tahun 2011 bertajuk 'Lulu' bersama Metallica.
Berhasil memberikan pengaruh positif bagi perkembangan musik dunia, Lou Reed tercatat membidani total 37 judul album. 12 album bersama The Velvet Underground ditambah 25 album secara solo karier. Tak pelak kemudian karya-karyanya menjadi acuan banyak musisi rock setelahnya.
Tidak hanya berhasil menjadi seorang rockstar, Lou Reed ternyata juga sempat membantu dunia perfilman di Amerika. Setidaknya menyumbangkan dirinya untuk berakting di 1 judul film sejak tahun 1980. Film terakhir yang diperankannya tercatata pada tanggal 2008 berjudul 'Palermo Shooting' dimana Lou berperan sebagai dirinya sendiri.
Sebelum kematiannya, Lou Reed banyak melakukan hal-hal yang akan dikenang selamanya, salah satunya adalah kolaborasinya bersama grup band heavy metal Metallica. Bahkan keduanya kemudian merilis album bertajuk 'Lulu' pada tahun 2011.
Walaupun beberapa kritik pedas terdengar, tapi harus diakui bahwa album ini akan menjadi salah satu memoar terbaik seorang Lou Reed di panggung musik dunia. Ditambah, sebuah buku yang ditulis oleh Bernard Comment berjudul 'LOu Reed: Rimes/Rhymes' pada 2012 yang dicetak dua bahasa, Perancis dan Inggris.
Walk on the peace side, Lou...
Halaman Selanjutnya
Halaman