Penampilan BLP seola menjadi penghibur bagi beberapa penonton yang kecewa akan batalnya musisi-musisi internasional dan lokal karena soal honor yang belum jelas. Bertempat di Komplek Istora Senayan, Jakarta, BLP membawakan tembang-tembang andalannya.
Dibuka dengan instrumental up beat selama beberapa menit, BLP kemudian dibantu oleh tiga penyanyi muda di bagian vokal. Hits andalan 'Mati Saja' pun langsung mengalun meriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikit menurunkan temponya dengan hits yang dipopulerkan oleh Frank Sinatra berjudul 'My One And Only Love'.
"Sekarang udah nggak zamannya lagi berantem gara-gara ras, suku dan agama. Bhineka Tunggal Ika itu indah banget, dan kasih itu tidak mengenal perbedaan," teriak anak Benny Likumahuwa itu sedikit berorasi.
Bisa ditebak, dua lagu terakhir bertemakan nasionalisme. Dimulai dari lagu 'UNITY' yang sedikit dangdut, kemudian dilanjutkan dengan 'Generasi Synergy'. Sebelum turun panggung, BLP yang aktif tampil di Jak Jazz sejak tahun 2006 itu sempat memainkan musik instrumental dari lagu 'Indonesia Pusaka.
Koor panjang penonton menutup pagelaran jazz tertua di Indonesia untuk tahun ini. Semoga kekurangan yang ada pada tahun ini bisa menjadi pelajaran penyelenggara. Sampai bertemu di Jak Jazz 2014.
(hap/ich)