Grup musik yang beranggotakan Ilham Aditama (vokal), Ezra Mandira (gitar dan vokal), Febrian Nindyo (gitar dan vokal), dan Dea Azkadiputri (vokal) itu diberikan kebebasan oleh sang pencipta lagu untuk mengekplorasi musik mereka.
"Mereka kan lebih live nge-band, dan instrumen yang dimainkan analog. Kita lebih digital, ya moderenlah istilahnya," ucap Febri kepada detikHot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beban juga sih buat kita karena ini kan lagu banyak disukai, tapi jadi tantangan juga gimana orang lain juga suka dengan 'Khayalan' versi kita," tambahnya.
Album 'Say Hi to HiVi' yang berisi delapan lagu dan satu intro diproduksi selama tiga bulan di bawah label Universal Music Indonesia. Namun proses pembuatan lagu-lagu tersebut menghabiskan waktu hingga satu tahun.
Musik HiVi terinspirasi dari berbagai sumber. Masing-masing personel memberikan pengaruh dari musisi-musisi seperti Mayor Hortern, Depapepe, Suede, Esperanza Spalding hingga musisi Asia seperti Khalil Fong, Arashi, L'Arc-en-Ciel, F4, Big Bang, SuJu, dan SNSD.
"Karena menurut gue musik Asia nada-nadanya punya nilai plus," ucap Febri.
Selain memainkan instrumen gitar, Febri dan Ezra juga turut menyumbangkan suaranya sehingga bisa dibilang semua personel HiVi juga vokalis. Oleh karena itu, kualitas musik mereka sangat diuji saat tampil live.
(ich/mmu)