Lady Gaga dan Gaya Berpakaiannya yang Kontroversial

Main Stage

Lady Gaga dan Gaya Berpakaiannya yang Kontroversial

- detikHot
Rabu, 16 Mei 2012 09:58 WIB
Jakarta - Penyanyi Lady Gaga selalu tampil nyentrik dengan kostumnya di panggung atau ketika sedang tampil di publik. Ia seolah tak pernah kehabisan ide. Apa saja pakaian Gaga yang memicu kontroversi?

Gaga telah menjadikan fashion sebagai elemen penting dalam karier musiknya. Penyanyi yang mengidolakan perancang busana Donatella Versace itu memiliki produksi sendiri tim kreatif disebut Haus of Gaga.

Timnya menciptakan banyak pakaian, perlengkapan panggung, dan tata rambut. Cintanya kepada fashion datang dari ibunya. "Ketika aku sedang menulis musik, aku sedang berpikir tentang pakaian yang ingin kupakai di atas panggung. Ini semua tentang segala sesuatu yang sama, seni pertunjukan, seni pop, dan fashion," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Global Language Monitor menamai 'Lady Gaga' sebagai Top Fashion Buzzword dengan merek dagang pakaiannya "no pants" di posisi ketiga. Entertainment Weekly menempatkan gaya pakaiannya Gaga sebagai salah satu yang terbaik dengan mengatakan, "Apakah itu gaun yang terbuat dari boneka muppet atau gelembung yang ditempatkan secara strategis, Gaga membawa seni pertunjukan ansambel ke pertunjukan mainstream."

Pertunjukan musiknya digambarkan sebagai sesuatu yang 'sangat menghibur dan inovatif', khususnya penampilan darah muncrat dari "Paparazzi" pada acara MTV Video Music Awards 2009 lalu. Ia melanjutkan tema "darah muncrat" di The Monster Ball Tour, di mana ia mengenakan korset kulit dan "diserang" oleh penari berpakaian hitam yang menggerogoti tenggorokannya, menyebabkan 'darah' menyembur ke dadanya, setelah itu ia berbaring "sekarat" dalam genangan darah.

Adegan saat pertunjukan di Manchester, Inggris itu memicu protes dari kelompok keluarga dan penggemar pasca tragedi lokal, di mana seorang sopir taksi telah membunuh 12 orang. "Apa yang terjadi di Bradford sangat segar dalam pikiran orang dan mengingat semua kekerasan yang terjadi di Cumbria hanya beberapa jam sebelumnya, itu sangat sensitif." kata salah satu penduduk Manchester.

Dia kemudian kembali ke MTV Video Music Awards 2010 mengenakan gaun dilengkapi dengan sepatu, tas dan topi-masing-masing dibuat dari daging hewan mati. Gaunnya, dinamai Majalah Time sebagai "Pernyataan Fashion tahun 2010" dan lebih dikenal luas sebagai "pakaian daging".

Busana yang dirancang oleh desainer Argentina Franc Fernandez itu juga menyulut kemarahan organisasi PETA. Namun Gaga kemudian berharap agar gaunnya ditafsirkan sebagai pernyataan hak asasi manusia dengan fokus pada orang-orang di masyarakat LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender).

Gaga yang berambut cokelat alami mengubah warna rambutnya menjadi pirang karena sering dianggap sebagai Amy Winehouse. Penyanyi kelahiran 28 Maret 1986 itu memiliki enam tato, di antaranya sebuah simbol perdamaian, yang terinspirasi oleh John Lennon, yang dia nyatakan sebagai pahlawannya. Selain itu ada tulisan Jerman melingkar pada lengan kirinya mengutip penyair Rainer Maria Rilke, filsuf favoritnya.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Harper's Bazaar yang diterbitkan pada Mei 2011, Gaga membahas penampilan terakhirnya yang seolah memiliki tanduk pada tulang pipi, pelipis, dan bahu. Ketika ditanya tentang make-up yang digunakan, dia menjawab, "Mereka bukan prostetik, mereka tulang-tulangku."

Gaga juga mengklarifikasi bahwa tonjolan di tubuhnya itu bukan hasil operasi plastik, dan menyatakan jika itu adalah representasi artistik bagi inspirasi cahaya batinnya, bagian dari 'sepotong kinerja' yang merupakan persona musiknya

Dalam sebuah pandangan pengaruh Lady Gaga pada budaya modern dan ketenaran global, sosiolog Mathieu Deflem dari University of South Carolina telah membuka mata kuliah bernama "Lady Gaga and the Sociology of the Fame". Mathieu bertujuan mengurai dimensi sosiologis yang relevan dari ketenaran Lady Gaga sehubungan dengan musiknya, video, fashion, dan upaya seni lainnya.


(ich/ich)

Hide Ads