Ular, Raksasa & Hukuman Pancung di Konser Alice Cooper

Ular, Raksasa & Hukuman Pancung di Konser Alice Cooper

- detikHot
Sabtu, 08 Okt 2011 06:15 WIB
Jakarta - Rocker gaek Alice Cooper membuktikan kalau usia bukan penghambat untuk beraksi gila-gilaan di panggung. Tampil di Jakarta, konser Alice diwarnai ular sebagai bintang tamu, manusia raksasa dan hukuman pancung untuk Alice.

Setelah band Painkiller dan All Indonesian Rockstar membuka konser di EX Park, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2011) pukul 20.00 WIB, Alice membiarkan penonton menunggu sekitar satu jam untuk melihat aksinya. Waktu yang terlalu panjang hanya untuk jeda antara band pembuka dan bintang utama. Tapi sungguh, penantian penonton berbuah sangat manis. Alice tampil total dari awal hingga akhir.

Rocker berusia 63 tahun asal Detroit itu muncul di atas sebuah balok panjang berhias jaring laba-laba raksasa. Nuansa hitam merah sebagai kostum pembuka Alice. Lagu 'Black Widow' membuka konser. Ternyata di bawah lengan Alice terdapat jaring laba-laba. Ia mulai berpose dan dari jari-jarinya muncul api menyembur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa yang dilakukan Alice dalam setiap lagunya sangatlah berbeda. Ia tak sekadar menyanyi diiringi bandnya yang dilengkapi gitaris perempuan Orianthi, tapi juga menyuguhkan sebuah konsep pertunjukan rock yang mungkin biasanya hanya akan Anda temui dalam panggung-panggung di luar negeri. Kali ini Alice membawanya ke Indonesia dalam konser ultah Hard Rock Cafe ke-44.

Panggung Alice penuh dengan pernak-pernik. Ia punya mini stage besi untuk berpijak di bagian depan panggung. Drum dengan dua bass drum disimpan lebih tinggi di bagian belakang. Tiga tangga di belakang panggung juga ditambahkan untuk tempat bermain Alice. Juga sebuah kotak besar dirancang seperti sebuah kotak eksperimental dengan kursi listrik di atasnya.



Hampir menjelang pertengahan konser, Alice menggendong ular. Sang ular terus bergerak melingkari wajah Alice, ketika sang rocker bernyanyi. Di lagu slow 'Only Woman Bleed', Alice menggendong sebuah boneka perempuan berambut panjang. Boneka itu diajaknya berdansa, dipeluknya dan diciumi pada akhir lagu. Tapi ketika lagu berubah lebih up-beat, sang boneka jadi pelampiasan kekesalan Alice. Ia dibanting, diseret, dijambak tanpa kasih sayang.

Saatnya Alice menjadi 'Frankestein'. Ia mengenakan jubah profesor berwarna putih dengan bercak darah. Seorang asisten membantunya melakukan eksperimental, boneka berwajah mirip Alice duduk di atas kursi listrik. Api dan asap menyembur tebal dari kursi listrik, sang profesor dan bonekanya menghilang. Tiba-tiba muncul dari samping panggung, Frankestein dengan ukuran dua kali lebih tinggi dari manusia biasa. Wow...

Seorang "paparazzi" mengganggu ketika Alice sedang beraksi dengan pedangnya di lagu 'Poison'. Alice pun geram, pedang itu ditusuk ke tubuh sang paparazzi dan menembus tubuhnya. Pasca aksi tersebut, Alice ditangkap dua pria misterius, kepalanya dimasukkan ke tiang hukuman pancung dengan pisau yang diikat tali. Begitu tali dilepas, kepala Alice terlepas dari tubuhnya. Sang algojo pun menunjukkan boneka kepala mirip Alice.

Menjelang akhir lagu Alice kembali dengan pedang. "Saatnya berpesta," teriak Alice.

Balon-balon besar warna-warni muncul dari balik panggung. Alice yang siap dengan pedangnya menusuki balon tersebut hingga meledak dan keluarlah serpihan kertas di dalamnya. Lagu 'Elected' jadi penutup konser tepat pukul 00.40 WIB. Alice mengenakan tuxedo dengan bahan menyerupai serpihan kaca. Sementara serpihan kaca asli bisa ditemui di topi besarnya. Aksi bling-bling Alice tersebut menutup konser dengan sangat manis.

Alice memang benar-benar menyuguhkan pertunjukan yang berbeda dari para rocker yang sebelumnya sudah pernah singgah ke Tanah Air. Boleh dibilang belum pernah ada rocker sebelumnya yang benar-benar memberikan konsep total di setiap lagunya. Tidak terhitung berapa kali Alice berganti kostum dan semua konsep tersebut benar-benar diotaki olehnya.

Sayangnya pertunjukan hebat itu hanya disaksikan sekitar 900 orang. Angka ini didapat detikhot dari panitia secara langsung. Arena konser pun hanya terisi 1/4 bagian saja. Tapi toh itu bukan masalah bagi Alice. Benar-benar rugi tidak menjadi saksi dari konser Alice Cooper ini.

"Saya menghargaimu meski konser ini hanya ditonton sedikit orang. Kalian hebat," ujarnya.


(yla/yla)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads