Konser di Jakarta, Deftones Bongkar Lagu-lagu Andalannya

Jakarta - Band asal Sacramento, Deftones baru saja menyelesaikan konser mereka di Tennis Indoor Jakarta, Selasa (8/2/2011) malam. Deftones tampil sangat total membongkar lagu-lagu andalannya untuk Indonesia.

Sebanyak 24 lagu dibawakan Deftones dalam waktu 90 menit di konser yang diprakarsai promotor JAVA Musikindo tersebut. Band yang digawangi Chino Moreno (vokal, gitar), Stephen Carpenter (gitar), Chi Cheng (bass), Frank Delgado (kibord, turntables) dan Abe Cunningham (drums, perkusi) itu memulai konsernya tepat pukul 20.30 WIB.

'Birthmark' dan 'Engine #9' jadi single pembuka mereka. Chino memang tak banyak berbasa-basi. Setelah mengucapkan "thank you" ia langsung menggeber panggung dengan 'Be Quite & Drive' juga 'My Own Summer'.

Penonton yang berjumlah kira-kira sekitar 2500 orang benar-benar terpuaskan dengan aksi Deftones. Para personelnya "berbicara" dengan musik-musik yang mereka mainkan. Chino pun memancing penonton bernyanyi bersama dengan bahasa tubuhnya. Mengacungkan mik ke udara, memanggil dengan lambaian tangan dan menatap penonton.

Sungguh konser penuh dengan adrenalin. Deftones menyusun songlist dengan sangat sempurna. Memainkan emosi penggemar beratnya yang rata-rata memang telah menunggu kedatangan mereka selama belasan tahun.

Tak sedikit dari penonton yang mencari bos JAVA Musikindo, Adrie Subono untuk berterimakasih secara langsung karena telah membawa Deftones ke Indonesia. Penantian mereka terbayarkan dengan konser yang sangat indah.

Deftones juga menyiapkan sound yang enak menyentuh telinga. Biarpun bising sepanjang pertunjukan, namun enak didengar. Tata lampu pun dibuat seminimalis mungkin. Mereka memang ingin menyuguhkan konser yang "gelap" dan "keras".

Sang gitaris Stephen sempat mencuri perhatian ketika semua lampu di atas pentas
padam. Gitar yang dipakai Stephen bercahaya di tengah kegelapan.

Deftones melakukan dua kali encore hingga akhirnya menutup perjumpaan lewat lagu 'Roots' dan '7-Words'. Chino menyalami semua penonton yang berada di baris depan. Ia berdiri di barikade agar lebih dekat dengan penggemarnya. Ia berpamit seadanya dan lagi-lagi mengucapkan terima kasih.

(yla/hkm)