Melanie Subono: Dari Acara Amal Sampai Rock & Roll

Jakarta - Sesuatu yang dilakukan dengan hati tanpa embel-embel keuntungan semata, hasilnya pasti lebih indah. Begitulah pemikiran yang sepertinya selalu dipegang Melanie Subono.

Rock & roll juga bukan sekadar aliran musik melainkan attitude. Melanie tidak pernah berencana menciptakan lagu hits dengan keuntungan besar. Ia hanya melakukan apa yang dia suka dan berharap pesan dari lagu tersebut menginspirasi banyak orang.

Berseliweran dalam berita di televisi juga bukan kebiasan perempuan yang akrab disapa Mel tersebut. Tapi soal jadwal manggung di luar kota, jangan disangsikan lagi.

Acara-acara amal yang menjamur di ibukota untuk membantu para korban bencana di Indonesia pun dia sambangi. Tapi ia lebih suka terlibat dalam acara amal kecil dengan tingkat publikasi yang tidak besar. Seperti acara amal 'Acoustic Charity Untuk Negeriku' yang diadakan di KFC Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2010). Mel tampak berkolaborasi dengan band D'Gank. Kepada detikhot, ia pun berbagi.

Sering nih terlibat acara amal?

Banyakan sih diajak. Mungkin karena orang tahu gue aktif di charity-charity dan manajemen gue kayak udah terbiasa sih ya. Tapi kalau untuk diajak di acara yang gede dan komersil gue sih emang nggak pernah mau.

Kok bisa?

Justru gue lebih suka acara yang kayak gini-gini aja yang penting manfaatnya buat orang lain. Justru gue pernah ngalamin kalo gue ngajak orang untuk charity-charity kayak gini pada nggak mau. Tapi begitu diajak acara yang promonya gede baru pada ngikut. Kalau mau acara charity tuh nggak harus gede.

Bagaimana Mel menyikapi kata seksi?

Kalau buat gue definisi seksi itu kalau nggak otak ya hati. Kalau loe memang punya sex appeal, walaupun loe pakai baju tertutup, itu akan terasa. Kalau gue emang nggak suka pakai baju terbuka atau apa ya, tapi gue berusaha meningkatkan kewanitaan gue dari lirik-lirik gue aja. Entah itu bisa dibilang itu seksi ya. Yang penting dari dalam.

Seksi bukan dari pakaian?

Sama aja kayak rock. Rock itu attitude. Loe bisa aja pakai gaun putih tapi tetep nge-rock. Sejak kapan rock itu harus hitam-hitam kan nggak. Tapi kalau dibilang seksi dengan rock n roll gue kayaknya mesti nanya orang. Karena sebenarnya gue nggak peduli malah dengan gaya berpakaian gue.

Beban nggak jadi bintang rock cewek?

Nggak beban, karena gue orangnya nggak peduli dan buat gue rock n roll atau punk itu bukan jenis musik karena sejarahnya itu sikap ya. Gue itu seorang rock n roll, punker yang memang dalam arti pemahamannya. Karena seorang punker sejati juga nggak harus pakai tindik atau apalah. Tapi pada saat pola pikir loe ke sana, loe paham dengan rock n roll dan punk yang benar.

Intinya gini, gue nggak pernah keluar rumah atau nulis lagu dengan diniatin gue harus. Dan menurut gue pernah ngobrol sama Bimbim dan gue nanya "Menurut loe orang paling rock n roll itu siapa?" Padahal gue udah mikir dia bakal jawab apa dan ternyata dia jawab Paris Hilton! Dan emang benar itu rock n roll dalam arti otak dan gue rasa orang yang benar-benar rock n roll nggak mikir mau keluar pakai baju apa. Gue harus gini-gitu.

Gimana kalau nantinya banyak lady rocker kayak Mel?

Misalkan ada lady rocker muncul ya gue tuh bukan ketakutan. Gue malah senang karena gue lihat malah pengen karena keren. Mungkin makin jarang, karena industri belum bisa menerima. I dont know why karena identik dengan pengotakan itu di awal tapi ada enaknya kali kalau di penghargaan apa, kategori lady rocker atau diva rock ya loe doang gitu. Ya gue doang jadinya yang menang (hehehe).

Berharap ada Mel berikutnya?

Iya dong! Gue pengen banget! Banget-banget gue. Ada mungkin beberapa yang udah pernah keluar ternyata eh slow down lagi ya gue nggak bisa nyalahin mereka juga yang memang ngeband juga untuk nyari makan dan hidup. Ya itu hak. Tapi ayolah buat lady rocker ayo banyak muncul dan kita ngejam bareng, karena kalau semakin banyak nanti label juga berpikir, biar sadar. (yla/mmu)