Namewee, bulan Agustus lalu, ditahan polisi setempat karena membuat lagu dengan lirik bernada rasis. Lagu berjudul 'Nah' itu dituding mengakibatkan ketegangan etnis di Malaysia.
Awalnya, rapper berusia 27 tahun itu membuat lagu 'Nah' untuk mengkritik seorang kepala sekolah muslim. Menurut Wee, si kepala sekolah tersebut telah melakukan perbuatan rasis terhadap murid-murid etnis China dan India di sekolah yang dipimpinnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kontroversi yang dibuat oleh Wee tersebut langsung memicu ketegangan etnis Malaysia. Padahal, isu tersebut merupakan hal sensitif di negeri Jiran tersebut.
"Tujuan saya untuk menentang rasisme," kata rapper yang memiliki nama panggilan Namewee itu beralasan.
Rapper yang mulai membuat lagu sejak umur 15 tahun itu sebelumnya juga telah membuat kontroversi. Wee pernah membuat lagu yang bernada meledek lagu kebangsaan Malaysia. Namun akhirnya ia meminta maaf.
Selain soal diskriminasi, Wee lewat lagunya juga sering mengkritik soal korupsi dan birokrasi pemerintah Malaysia.
Video klip 'Nah' juga membuat pejabat United Malays National Organisation (UMNO) meradang. Partai penguasa di Malaysia ini meminta Wee ditahan dan kewarganegaraannya dicabut. "Itu agar dia tidak bisa membuat onar lagi," kata Ketua UMNO Bidang Perempuan, Rosnah Abdul Rashid Shirlin.
Namun ada juga pihak yang membela Wee. Warga Malaysia dinilai terlalu takut membicarakan masalah etnis. Bagi Wee, etnis apapun harus diperlakukan secara adil di Malaysia.Â
"Malaysia seharusnya menjadi sebuah negara yang memperlakukan siapapun secara adil apapun latarbelakangnya. Jangan takut (mengkritik). Sebab kita membayar pemerintah agar bekerja untuk kita. Dibuat sederhana saja, kita ini bos mereka, mereka itu pelayan kita," tandas Wee. (ich/iy)