Salah satu kekuatan Disney dalam ekspansi global adalah kemampuan karakter-karakter ikonik mereka yang bisa menembus kultur di berbagai belahan dunia. Batik motif Mickey Mouse di Indonesia, hingga pementasan Beauty and The Beast ala Bollywood adalah sebagian contoh usaha kolaborasi yang dilakukan.
Karakter-karakter ikonik Disney seperti Mickey Mouse and friends bisa ditemukan dalam desain Batik Keris. Koleksi batik dengan tambahan karakter Disney ini dihadirkan dalam bentuk motif batik cap maupun tulis di atas bahan batik.
Koleksi untuk semua kalangan usia itu tersedia dari pakaian sehari-hari seperti t-shirt, baju terusan, atasan hingga kemeja. Motif batik Disney juga ada dalam bentuk kain dengan tokoh Mickey Mouse atau Mini Mouse yang hadir di sela-sela motif. Dalam proses tersebut, Disney hanya menjual lisensi dan mengawasi desain hingga hasil akhir produk agar tak melenceng. Yang terus mereka jaga adalah brand atau produk Disney di berbagai negara, memiliki nilai yang sama dengan di AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andy mencontohkan, hal yang paling populer di India adalah film, televisi dan kriket. Jadi, jika ingin menguatkan brand Disney dan meluaskan pasar di sana, perusahaan harus mengikuti trend dan melihat hal itu.

"Bayangkan, 94 persen box office di India itu film lokal," katanya saat menerima kunjungan jurnalis dari berbagai belahan dunia, termasuk detikHOT, di kantor pusat The Walt Disney Company di kawasan Burbank, California, Amerika Serikat, pekan lalu.
Di bawah kepemimpinan Andy, Disney telah mengakuisisi UTV, perusahaan hiburan India yang menjangkau 250 juta pelanggan melalui film, televisi dan media interaktif. India dan juga Tiongkok yang memiliki populasi terbesar di dunia memang pasar penting bagi Disney, termasuk Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
Siapa yang tidak tahu lagu 'Let It Go' dari film animasi 'Frozen'? Disney juga membuat lagu tersebut dinyanyikan dengan berbagai bahasa di dunia, oleh penyanyi-penyanyi setempat.
Karakter Disney dan produk mereka juga begitu populer di kalangan wanita muda Jepang, sehingga membuka peluang kerjasama dengan brand populer untuk busana, perhiasan hingga sepatu ala Cinderella. Sebut saja beberapa merek terkenal seperti Marc Jacobs, Uniqlo, hingga Jimmy Choo.
Kekuatan karakter-karakter Disney terletak pada storytelling yang kuat dan unik, dipadu dengan penggunaan teknologi terkini dalam memasarkan semua lini produknya. Film, animasi, game, hingga wahana hiburan di Disneyland mampu memberikan pengalaman yang magical bagi penggemarnya.
"Kita dikenal karena itu. Sebagai perusahaan, penggunaan teknologi penting agar berkembang. Tapi harus relevan," ucap Andy.
Pria Inggris yang bergabung dengan Disney sejak 2004 itu selalu memulai harinya pada jam 6 pagi dengan rangkaian video conference dari beberapa kantor perwakilan Disney di seluruh dunia. Sebagai catatan, ada 80 kantor Walt Disney yang tersebar di berbagai belahan bumi.
"Aku biasanya memulai dari Rusia, lalu ke Brazil, Australia, Asia, Asia Tenggara, Jepang...dan berakhir dengan email yang menumpuk," katanya disambut tawa para jurnalis.
Disney juga meluaskan bisnisnya dengan akuisisi perusahaan lain. Sebut saja Marvel, Pixar dan Lucasfilm yang merupakan pemain besar dalam industri film layar lebar. Semua perusahaan itu dimiliki oleh Disney dalam kurun 10 tahun terakhir di bawah kepemimpinan CEO Bob Iger.
"Akusisi mengeluarkan biaya yang mahal, jadi harus mengerti apa yang diwakili perusahaan itu," kata Bob di tempat terpisah.

Sama seperti Andy, Bob juga meluangkan waktunya untuk bertatap muka dan diskusi dengan para jurnalis internasional di sela-sela padatnya acara D23 Expo 2015. Mungkin terlalu banyak perbincangan menarik yang melebar ke arah bisnis, dan terlalu panjang untuk diutarakan. Tapi yang jelas, orang-orang hebat nan karismatik itu akan terus membuka pintu-pintu baru dan mengajak semua orang merasakan dunia magical Disney.
(ich/ich)