Keributan kecil hadir di media sosial ketika sutradara AS Michael Moore berkicau di Twitter. "Pamanku terbunuh oleh sniper di Perang Dunia Kedua. Kami pikir sniper adalah pengecut. Akan menembakmu dari belakang. Para sniper bukanlah pahlawan. Dan penjajah lebih buruk," kata Moore.
Ternyata kicauan itu menimbulkan banyak reaksi yang menyerang Moore. Bahkan bintang 'Superman' Dean Cain mendamprat langsung ke akun Twitter sang sutradara.
"Coba hina #ChrisKyle di depan mukaku. Kita lihat siapa yang pengecut," balas Dean.
Moore kemudian mengklarifikasi bahwa komentarnya bukan bermaksud mengkritik 'American Sniper'. Sementara aktor Seth Rogen yang juga sempat bermasalah karena film 'The Interview' juga tak luput dari protes Dean Cain.
Dalam komentarnya di Twitter, Seth mengatakan bahwa film 'American Sniper' mengingatkannya pada adegan di film 'Inglorious Basterds'. Meskipun telah mengklarifikasi maksud ucapannya, ia tetap kena 'semprot'.
"Seth..aku suka filmmu, tapi sekarang rasanya aku ingin menghajarmu. Chris adalah pahlawan Amerika. Titik. Pergilah perang, lalu kita bicara," kata Dean.
'American Sniper' yang bercerita tentang tokoh Chris Kyle, sniper legendaris di militer AS, juga mendapat dukungan mantan Gubernur Alaska Sarah Palin. Sarah juga mengucapkan terima kasih kepada sutradara Clint Eastwood dan aktor utama Bradley Cooper atas film yang mengangkat citra militer AS.
Dalam debutnya di box office Amerika Utara, film ini meraup pendapatan US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,13 triliun.
Bersamaan dengan tepuk tangan kemeriahan, muncul pula kritik-kritik pedas yang mengiringi para nominasi. Satu yang paling nyaring terdengar adalah kritik tentang tidak adanya 'The Lego Movie' di kategori 'Best Animated Feature Film'.
Dalam kategori 'Best Animated Feature Film', Oscar memilih lima judul, yakni 'Big Hero 6', 'The Boxtrolls', 'How to Train Your Dragon 2', 'Song of the Sea' dan 'The Tale of the Princess Kaguya'. Film animasi yang dibuat oleh dua sutradara kawakan, Phil Lord dan Christopher Miller itu luput.
Berbagai pihak mengkritisi dengan membela 'The Lego Movie' dan menyudutkan Academy Awards 2015. Kritikus film kenamaan Peter Travers salah satu yang paling 'pedas'.
"Academy Awards tahun ini banyak mengabaikan. Tidak masuknya 'The Lego Movie' adalah sindiran dan satir bagaimana nantinya Oscar akan berteritak, 'and Oscar not goes to'," ujarnya seperti dilansir Digital Spy, Jumat (16/1/2015).
Sutradra 'The Lego Movie' Phil Lord bahkan dengan 'nyinyir' mengunggah Piala Oscar bikinannya sendiri ala mainan Lego. "It's okay. Made my own," tulis Lord di akun Twitter-nya, @philiplord, bersamaan dengan foto tersebut.
"This is not a tragedy. Congrats to incredible crew and cast of The Lego Movie, who made a classic," tambahnya.
Selain dua orang di atas, banyak lagi rakyat dunia maya yang langsung menuliskan kekesalannya perihal 'The Lego Movie'. "WHERE IS THE BLOODY LEGO MOVIE?!" tulis editor salah satu media besar di Inggris, Henry Barnes.
Entah bagaimana Oscar ke-87 menanggapi hal itu, tapi yang pasti tidak sedikit juga yang menunggu-nunggu sampai malam puncak Oscar 2015, 22 Februari mendatang. Film 'Birdman' dan 'The Grand Budapest Hotel' memimpin dengan sembilan nominasi, diikuti 'The Imitation Game' yang memborong delapan nominasi.
24 kategori Academy Awards 2015 telah diumumkan. Tetapi, sudah banyak kritik yang bermunculan terkait nama-nama nominasi di dalamnya.
Setelah kritik terhadap 'The Lego Movie' yang tidak menjadi nominasi, sekarang ada lagi yang menganggap Oscar 2015 rasis. Alasannya adalah tidak ada film dan sutradara kulit hitam yang masuk ke dalam kategori bergengsi.
"Aku seperti menonton #Oscarnoms di tahun 1929. Tidak ada sutradara wanita dan sutradara kulit hitam. Tidak ada juga aktor kulit hitam dan bahkan film kulit hitam yang mendapat nominasi hanya satu, #SelmaMovie," tulis penilis naskah Chris Witherspoon di akun Twitter pribadinya, seperti dilansir detikHOT, Jumat (16/1/2015).
Film 'Selma' adalah satu-satunya film karya sineas keturunan Afrika-Amerika yang masuk nominasi. 'Selma' mendapatkan dua nominasi, 'Best Picture' dan 'Best Original Song'.
Sang sutradra, Ava DuVernay serta dua bintang utamanya, David Oyelowo dan Carmen Ejogo sama sekali tidak mendapatkan nominasi. Termasuk nominasi pendukung.
Secara kasar dapat disimpulkan bahwa tidak ada aktor dan aktris kulit hitam yang masuk ke dalam kategori akting. Mulai dari Pemeran Pendukung Terbaik, Aktor/Aktris Terbaik termasuk juga Sutradara Terbaik.
Berdasarkan data, Academy Awards sudah dua kali melakukan hal yang berbau rasis seperti tahun ini. Ketika itu di tahun 1988 dan 2011 dimana seluruh kategori akting diisi kulit putih.
David Oyelowo sang pemeran Martin Luther King Jr. di film 'Selma' mungkin sedikit kecewa karena tak masuk nominasi Oscar tahun ini. Ia pun bersuara mengenai pemikirannya selama ini akan isu rasial di ajang penghargaan paling bergengsi bagi insan film AS dan dunia itu.
Faktanya, memang tak ada pelakon berkulit hitam yang masuk nominasi di semua kategori akting. Hal ini sempat menjadi sorotan ketika pengumuman Academy Awards 2015 dilakukan pertengahan Desember lalu.
"Aku seperti menonton #Oscarnoms di tahun 1929. Tidak ada sutradara wanita dan sutradara kulit hitam. Tidak ada juga aktor kulit hitam dan bahkan film kulit hitam yang mendapat nominasi hanya satu, #SelmaMovie," tulis penilis naskah Chris Witherspoon di akun Twitter pribadinya.
Sementara David merasa bahwa Academy akan mengacuhkan bintang berkulit hitam yang memainkan karakter 'tidak patuh'. Maksudnya, Academy mungkin akan melirik jika karakter yang dimainkan aktor kulit hitam adalah sosok yang tertindas, dan sebagainya.
"Sejarahnya, ini hal yang aku rasakan, aku merasakan ini jauh sebelum situasi ini diperbincangkan dan aku merasakannya sekarang. Berbicara secara umum, kami sebagai kulit hitam akan lebih berjaya saat kami (memainkan karakter) patuh, ketika kami bukan pemimpin atau raja atau menjadi pusat dari narasi kami sendiri," katanya saat menghadiri Santa Barbara International Film Festival, seperti dilansir Aceshowbiz, Selasa (3/2).
David mencontohkan, Denzel Washington seharusnya menang Oscar lewat peran sebagai aktivis hak asasi manusia Malcolm X di film berjudul sama tahun 1992. Begitu pula dengan Sidney Poitier yang menurutnya pantas mendapat nominasi lewat peran sebagai detektif di 'In the Heat of the Night'.
Ajang penghargaan Academy Awards 2015 menuai kontroversi sebelum pengumuman pemenang dilakukan. Mengenai daftar nominasi yang banyak menuai kritik, Presiden Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) akhirnya buka suara.
Academy Awards 2015 disorot karena kurang beragamnya nominator di bidang akting. Semua peraih nominasi dibidang akting dipegang aktor dan aktris berkulit putih.
Mengenai isu itu, Presiden AMPAS Cheryl Boone Isaacs mengatakan bahwa Academy memiliki komitmen untuk melihat 'keberagaman' dari sudut pandang suara dan opini. "Dalam dua tahun terakhir, kami telah membuat langkah yang lebih baik dari sebelumnya yang pernah terjadi di masa lalu terkait 'semakin beragam'," katanya seperti dilansir AP.
Kontroversi mengenai nominasi Oscar mulai merebak di media sosial setelah pengumuman dilakukan pada 15 Januari lalu. Dengan hashtag #OscarsSoWhite di Twitter, moviegoers banyak menorot keputusan AMPAS tidak menyertakan pemeran utama 'Selma' David Oyelowo dalam kategori Best Actor. Selain itu sutradara Ava Duvernay yang masuk nominasi Golden Globe Awards juga tak disertakan dalam kategori Best Director.
Tetapi 'Selma' yang bercerita tentang maraton Martin Luther King Jr dari Selma ke Montgomery untuk menyuarakan hak voting, masuk nominasi Best Picture dan Best Original Song, lewat lagu 'Glory' yang dipopulerkan Common dan John Legend.
"Yang tak kalah penting untuk disorot adalah 'Selma', yang mana film bagus, juga dinominasikan Best Picture tahun ini yang dipilih dari anggota sekitar 7 ribu orang," kata Isaacs yang berdarah Afro-Amerika itu.
Penyerahan piala Oscar akan dilakukan di Dolby Theatre at Hollywood & Highland Centre, Los Angeles pada 22 Februari mendatang.