Joko Anwar Kritik Pemerintah Soal Delegasi Indonesia ke Festival Film Internasional

Joko Anwar Kritik Pemerintah Soal Delegasi Indonesia ke Festival Film Internasional

- detikHot
Selasa, 03 Feb 2015 17:50 WIB
Jakarta -

Sutradara Joko Anwar menyampaikan kritik secara terbuka tentang rencana pengiriman delegasi Indonesia ke Festival Film Berlin yang digelar pada 5-15 Februari mendatang. Menurutnya acara itu hanya digunakan untuk jalan-jalan pejabat.

"Dari tahun ke tahun, kegiatan ke luar negeri untuk film (sektor lain kemungkinan besar juga sama) selalu dimanfaatkan oleh pejabat. Dimanfaatkan untuk kegiatan jalan-jalan bawa orang-orang yg sedikit atau malah tidak ada hubungannya dengan perfilman," kata Joko dalam potongan kicauannya di Twitter, Selasa (3/2).

detikHOT mencoba menghubungi Joko Anwar agar mengungkapkan lebih detail hal yang ia sampaikan di Twitter. Tetapi sutradara 'Modus Anomali' itu sedang rapat. "Nanti dua jam lagi," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kicauannya lebih lanjut, Joko menyorot nama-nama yang akan dikirim Kementrian Pariwisata ke Berlin. Ia juga mengunggah foto dokumen daftar delegasi yang berangkat.

BACA JUGA: Gambar 'Star Wars: The Force Awakens' Bocor di Internet, LucasFilm Layangkan Somasi

Dari daftar nama yang tertera, Joko sebagai filmmaker merasa tidak familiar dengan 'para wakil industri film Indonesia' itu. Ia merasa geram karena ada banyak nama lain yang lebih pantas untuk mendapat dukungan pemerintah pergi ke Festival Film Berlin 2015.



Menurut Joko, tahun ini ada beberapa filmmaker dan aktor Indonesia yang filmnya masuk seleksi Berlin Film Festival & Berlinale Talent Campus. Mereka yang berprestasi ini adalah Wregras Bhanuteja, Loeloe Hendra, Tara Basro, Arifin Putra, Rashidy Ariefiensyah dan Aditya Ahmad. Namun disebutkan Joko pengajuan bantuan pembelian tiket untuk orang-orang berprestasi yang membawa nama Indonesia ini tidak disetujui.

"Mereka-mereka yang berprestasi tentunya memiliki urgensi yang lebih tinggi untuk diberangkatkan ketimbang nama-nama yang ada di surat tadi. Contohnya, siapa artis Sarah Astriani dan Waliani Achmad May? Dan siapa pula 'pengamat film' Tini Afianti?" kritik Joko.

Joko juga melampirkan dokumen surat dinas untuk delegasi film market Cannes tahun lalu yang menurutnya diisi orang-orang tak jelas. "Tentunya ini bukan praktek baru," tuding Joko.

BACA JUGA: Ini Gambar Perdana 'Frozen Fever'

detikHOT kemudian menghubungi Sekjen Kementrian Pariwisata Ukus Kuswara yang menandatangani surat dinas untuk ke Berlin yang dilampirkan Joko. Tetapi Ukus kemudian menyarankan untuk mengkonfirmasi ke Direktur Jendral (Dirjen) Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Ahman Sya.

Menurut Ahman, pengiriman delegasi ke festival film internasional lebih fokus pada penjualan film, yang artinya delegasi yang diberangkatkan adalah para produser film. Ahman mengaku telah mengecek ulang daftar delegasi yang dikirim.

"Itu baru pengajuan. Tadi pagi saya ambil sikap yang boleh berangkat para produser saja karena ini pasar film, jadi jualan," ucapnya kepada detikHOT, Selasa (3/2).

Mengenai daftar orang-orang yang sudah dipilih, Ahman mengatakan itu baru permohonan pengajuan visa. "Jadi belum pasti berangkat," ucapnya.

Saat ditanyakan detail mengenai kriteria pemilihan delegasi dan hal teknis mengenai pemberangkatan wakil ke Festival Film Berlin, Ahman menyarankan untuk menghubungi Direktur Pengembangan Industri Perfilman Armein Firmansyah, namun ketika dihubungi panggilan ke telepon seluler Armein tak terjawab.

(ich/ich)

Hide Ads