×
Ad

Film NIA Diangkat dari Tragedi Nyata, Ruben Onsu Produser

Mauludi Rismoyo - detikHot
Sabtu, 15 Nov 2025 13:43 WIB
Film NIA diangkat dari tragedi nyata. (Foto: ist)
Jakarta -

Ruben Onsu tak pernah surut dari kesibukan. Kali ini ia terjun sebagai produser film NIA.

Tak datang dari hitung-hitungan bisnis, langkah Ruben datang karena dorongan emosional atas tragedi yang menimpa remaja bernama Nia Kurnia Sari. Baginya, kisah ini bukan sekadar konten viral, tapi juga realita pedih yang menghantam jiwanya sebagai seorang ayah.

"Support sudah pasti full. Film ini punya pesan yang kuat, bukan hanya untuk anak seusia Nia, tapi juga untuk orang tua. Dari sisi cerita sangat menarik dan sedih," katanya kala ditemui di special screening di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (14/11/2025).

Ruben Onsu menyadari bahwa sosok Nia si penjual gorengan membawa beban hidup yang tak sebanding dengan usianya.

"Secara pola pikir dan beban hidup itu harusnya dimiliki orang dewasa. Tapi situasinya membuat dia terpaksa dewasa," ujarnya.

Tak muncul depan kamera lantaran jadwal, Ruben selaku produser lebih intens meninjau banyak hal di belakang layar. Mulai dari ikut memilih lokasi syuting, memberi masukan awal, hingga strategi promosi digital ia lakukan.

"Aku banyak kesibukan yang tidak memungkinkan stay lama di lokasi. Jangan sampai produksi tertunda karena satu pemain. Jadi aku fokus di belakang layar saja," tuturnya.

"Dari awal saya sudah diskusi dengan Mas Adi lewat telepon, datang ke lokasi, ngasih input. Untuk promosi, saya bantu lewat digital," sambungnya.

Bicara soal film, NIA diangkat dari hasil tragedi pembunuhan dan pemerkosaan Nia Kurnia Sari di Padang Pariaman, Sumbar, pada September 2024 lalu. Di bawah tangan dingin Aditya Gumay selaku sutradara, film itu diangkat menjadi kisah yang lebih dalam dari sekadar tragedi kriminal.

"Film ini diproduksi bukan karena sekadar viral. Kisah Nia itu sangat naas, ada pembunuhan dan ruda paksa," kata Aditya Gumay ditemui di kesempatan yang sama.

"Tapi setelah saya riset, sosoknya luar biasa. Dia remaja yang menjadi tulang punggung keluarga, berprestasi akademis, juara silat, pintar mengaji, dan tidak malu berjualan. Dia pejuang sejati," lanjutnya.

Meski 85 persen hidup Nia diangkat apa adanya, satu bagian sengaja tidak ditampilkan secara vulgar.

"Bagian terberat adalah menggambarkan adegan ruda paksa. Kenyataannya sangat sadis. Tapi kami tidak membuat adegannya vulgar. Tantangannya bagaimana tetap menghormati keluarga tanpa mengurangi pesan kasus ini," ujar Aditya.

Perlu diketahui, seluruh proses penggarapan film NIA sendiri berjalan atas izin dan restu dari keluarga Nia.

"Alhamdulillah mereka mengizinkan. Bahkan setelah ayah Nia menonton, beliau sangat terharu dan bilang film ini akan jadi kenangan abadi buat Nia. Ini film edukasi, karena bahas tentang dampak butuk narkoba dan ini setengah hasil penjualan tiket akan digunakan untuk pembangunan rumah tafiz quran dan pesantren," kata Aditya.



Simak Video "Video: Ruben Onsu Bakal Laporkan Juga Netizen yang Ia Tegur di Instagram?"

(mau/aay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork